KONTEKS.CO.ID – Mengelola keuangan bukanlah perkara mudah, terutama setelah menyaksikan dunia melalui masa perang, resesi, dan krisis perumahan.
Generasi milenial, yang seringkali memulai karier dan masih lajang, umumnya tidak suka mengambil risiko dalam hal keuangan, yang pada dasarnya adalah hal baik. Namun, masih banyak kesalahan finansial yang bisa merugikan mereka di masa depan.
Berikut ini beberapa kesalahan finansial yang sering dilakukan oleh generasi milenial dan bagaimana cara memperbaikinya, mengutip dari yourtango:
5 Kesalahan Keuangan yang Sering Dilakukan oleh Generasi Milenial
1. Terjebak dalam Biaya Bank
Biaya bank seringkali terasa tak terhindarkan. Kamu selalu bergerak dan seringkali sulit menemukan ATM dari bankmu, sehingga kamu harus membayar biaya transaksi. Atau mungkin kamu tidak memperhatikan saldo dengan baik sehingga terkena biaya overdraft.
Meskipun terasa sepele, biaya-biaya ini akhirnya akan menumpuk. Pada tahun 2013, bank dan koperasi kredit menghasilkan keuntungan sebesar $32 miliar hanya dari biaya overdraft.
Solusinya
Buka rekening di bank mobile setelah mengunduh aplikasinya. Bank berbasis mobile ini ditujukan khusus bagi milenial dan merupakan inovasi dengan tidak memiliki cabang fisik.
Kamu bisa membuka rekening dari rumah melalui ponselmu, dan yang terpenting, bank ini tidak memiliki biaya apa pun. Selain itu, mereka juga menawarkan tingkat bunga tabungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan empat bank terbesar.
2. Tidak Membuat Anggaran Keuangan
Membuat anggaran terkadang terasa menakutkan dan membingungkan. Namun, anggaran adalah langkah penting karena dapat membantu kamu mengelola uang dengan lebih baik dan mengarahkannya ke tabungan.
Solusinya
Cobalah menggunakan aplikasi anggaran yang gratis. Aplikasi ini membantu memudahkan pembayaran tagihan dan membantu kamu membuat anggaran serta menetapkan tujuan keuangan, seperti menabung untuk keadaan darurat atau pensiun.
3. Mengambil Pinjaman Besar Tanpa Pertimbangan
Saat memilih universitas, pertimbangkan bidang studi yang kamu minati dan seberapa besar penghasilannya.
Jika kamu harus mengambil pinjaman besar untuk kuliah di universitas swasta yang kurang menjanjikan penghasilan tinggi, maka kamu bisa menghadapi masalah finansial yang serius.
Solusinya
Menurut pakar keuangan, Ellie Kay, “Mengambil lebih dari $30,000 utang pinjaman kuliah untuk profesi yang penghasilannya kurang dari enam digit per tahun adalah kesalahan besar.”
Cobalah untuk menghemat biaya dengan memilih universitas negeri daripada universitas swasta, dan selalu pertimbangkan untuk bekerja paruh waktu.
4. Tidak Mempersiapkan Keuangan Dana Darurat
Mungkin kamu belum memiliki dana darurat, dan ini sering terjadi karena milenial adalah kelompok yang paling jarang memilikinya.
Meskipun kamu merasa kesulitan, cobalah untuk membuat anggaran dan menentukan area mana yang dapat kamu hemat untuk menyiapkan dana darurat.
Solusinya
Jangan menutup kemungkinan ini sebelum mencoba membuat anggaran. Dana darurat membantu memberikan jalan keluar jika terjadi masalah dengan kesehatan atau pekerjaan. Jika kamu dapat menghemat dari setiap penghasilan untuk dana darurat, lakukanlah!
5. Mengabaikan Asuransi
Milenial seringkali adalah kelompok yang paling sedikit memiliki asuransi kesehatan. Ini bisa menjadi masalah serius, terutama karena kamu harus membayar sendiri jika kamu tidak memiliki asuransi.
Meskipun mengelola keuangan pribadi bisa menjadi hal yang menantang, setiap tindakan kecil yang diambil untuk meningkatkan keterampilan finansial dapat membawa dampak besar dalam jangka panjang.
Dengan menghindari kesalahan-kesalahan di atas dan mengambil langkah-langkah yang tepat, generasi milenial dapat membangun dasar keuangan yang kuat untuk masa depan yang lebih stabil.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"