KONTEKS.CO.ID – Banda Naira, sebuah pulau yang mungkin kurang terkenal namun memiliki kisah sejarah yang sangat menarik.
Di Banda Naira, drama perebutan rempah pala menjadi titik awal sejarah panjang penjajahan yang akhirnya berubah menjadi destinasi wisata yang mengagumkan.
Sejarah panjang penjajahan Indonesia mungkin masih menjadi misteri bagi banyak orang, tetapi jika Anda ingin menemukan jawabannya, Banda Naira adalah tempat yang tepat.
Pulau ini adalah rumah bagi beberapa destinasi wisata sejarah yang mengungkapkan sejarah panjang penjajahan selama berabad-abad.
Benteng Belgica: Saksi Bisu Penjajahan
Salah satu tempat wisata pertama yang harus Anda kunjungi di Banda Naira adalah Benteng Belgica.
Benteng ini adalah saksi bisu dari ratusan tahun penjajahan yang dimulai dengan perburuan rempah pala di Pulau Naira.
Konon, benteng ini pertama kali dibangun oleh Portugis pada abad ke-15 sebelum Belanda merebutnya.
Sejak pendudukan Belanda, benteng ini mengalami rehabilitasi beberapa kali, tetapi bentuknya tetap sama selama empat abad.
Benteng Belgica adalah bagian dari warisan sejarah yang mengingatkan kita akan masa lalu yang gelap.
Benteng Nassau dan Istana Mini Banda Naira
Banda Naira juga memiliki Benteng Nassau, yang dahulu digunakan sebagai pusat distribusi rempah pala dari dan ke Pulau Banda.
Benteng ini juga terhubung dengan Istana Mini Banda Naira dan menjadi destinasi wisata sejarah.
Keduanya memiliki usia yang sama, yaitu sekitar empat abad, dan peran penting dalam sejarah perdagangan rempah pala.
Rumah Pengasingan Mohammad Hatta dan Sutan Sjahrir
Pulau Banda Naira juga memiliki rumah yang pernah dijadikan tempat pengasingan oleh tokoh proklamator Indonesia, Mohammad Hatta, dan Sutan Sjahrir.
Mereka diasingkan oleh Belanda selama enam tahun (1936–1942) di rumah ini. Pada tahun 2008, bangunan ini diakui sebagai cagar budaya provinsi dan saat ini berfungsi sebagai museum dan objek wisata sejarah utama.
Rumah Budaya Banda Naira: Merangkai Sejarah
Jika Anda tidak memiliki banyak waktu untuk mengunjungi semua situs sejarah ini satu per satu, Anda dapat menemukan ringkasannya di Rumah Budaya Banda Naira.
Di sini, Anda akan belajar tentang Benteng Belgica, rumah pengasingan, dan penderitaan masyarakat Banda yang dijajah demi rempah pala yang sangat berharga.
Banda Naira adalah surga wisata sejarah yang menawarkan wawasan mendalam tentang masa lalu yang kelam.
Dengan situs-situs bersejarahnya yang masih ada hingga hari ini, pulau ini adalah destinasi yang sempurna bagi para pecinta sejarah.
Petualangan Alam di Sekitar Banda Naira
Selain sejarah yang kaya, Banda Naira juga menawarkan petualangan alam yang luar biasa. Anda dapat menyeberang ke Pulau Gunung Api Banda dan mendaki gunung setinggi 656 meter di atas permukaan laut.
Meskipun merupakan gunung berapi aktif, perjalanan mendaki ini menawarkan pemandangan yang luar biasa.
Juga, Anda dapat menjelajahi destinasi bawah laut yang memukau seperti Lava Flow, yang merupakan hasil letusan Gunung Api Banda pada tahun 1988.
Tidak hanya itu, pulau-pulau di sekitar Banda Naira, seperti Pulau Pisang dan Pulau Rozengain, menawarkan spot menyelam yang luar biasa.
Di sini, Anda dapat mengeksplorasi kehidupan laut yang eksotis dan menikmati keindahan bawah laut yang menakjubkan.
Banda Naira mungkin adalah salah satu destinasi terbaik untuk para pelancong yang mencari kombinasi sejarah yang kaya dan petualangan alam yang menakjubkan.
Dengan keindahan alamnya yang menakjubkan dan pesona sejarahnya yang mendalam, Banda Naira adalah tempat yang patut untuk dijelajahi.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"