KONTEKS.CO.ID – Istilah “Skena” belakangan ini menjadi viral di TikTok dan media sosial lainnya hingga menimbulkan rasa penasaran di kalangan netizen.
Apa Itu Skena?
Beberapa menyebut bahwa “skena” merujuk pada mereka yang tampil dengan kaos polos besar dan sepatu docmart.
Di dunia TikTok, banyak konten yang membahas cara menjadi bagian dari komunitas “skena,” memberikan rekomendasi gaya berpakaian bahkan parodi konsultasi gaya.
Ganjar Harimansyah, seorang ahli bahasa dan Kepala Balai Bahasa Sulawesi Selatan, menjelaskan bahwa “skena” sebenarnya adalah akronim dari kata sua, cengkerama, dan kelana.
Akronim dari Tiga Kata
Sua merujuk pada bertemu atau berjumpa, cengkerama berarti percakapan yang menggembirakan hati, dan kelana berarti perjalanan tanpa tujuan tertentu.
Dengan demikian, “skena” mengacu pada orang-orang yang senang berkumpul, berbincang-bincang, bertemu, dan menjelajah bersama.
Penggunaan istilah “skena” merujuk pada perkumpulan atau komunitas yang menciptakan ruang untuk bertemu, berbincang-bincang, dan bersosialisasi bersama saat berkumpul.
Sebagai contoh, jika suatu kelompok merupakan penggemar musik punk, mereka bisa mendapat sebutan “Skena Punk” atau “Kawula Muda.”
Meskipun pada dasarnya tidak ada yang buruk dari konsep ini, belakangan justru “skena” mendapat konotasi negatif di media sosial.
Banyak yang memandangnya sebagai kelompok penggemar musik cenderung kritis terhadap penggemar musik lainnya.
Beberapa tahun terakhir, musik mereka anggap “indie” mendapat pengakuan positif dari masyarakat. Orang-orang menganggap mereka yang mendengarkan musik ini keren karena mendengarkan sesuatu yang menurutnya tidak umum.
Beberapa musik favorit “skena” termasuk karya musisi seperti Fourtwnty, Float, Danilla, Coldiac, Mocca, Biru Baru, dan lainnya. Mereka cenderung menyukai musik yang dianggap masih “underground” dan unik.
Mereka yang merasa paling memahami tentang musik mendapat julukan “polisi skena.”
Istilah ini muncul karena mereka sering mengawasi dan memberikan teguran ketika pembicaraan tentang musik di media sosial dianggap tidak sesuai dengan definisi “musik keren” menurut pandangan mereka.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"