KONTEKS.CO.ID – Menanam buah naga sebenarnya tidak sesulit yang banyak orang bayangkan. Buah dengan bentuk dan rasa yang unik ini memiliki banyak penggemar, tidak hanya karena rasanya yang manis dan lezat, tetapi juga karena manfaat kesehatan yang melimpah, seperti kandungan serat dan vitamin.
Buah naga sangat diminati di seluruh Tanah Air, dan kini Anda dapat menanamnya di kebun rumah sendiri. Selain untuk kebutuhan pribadi, ini juga bisa menjadi peluang bisnis yang menguntungkan.
Cara Budidaya Tanaman Buah Naga
Untuk menanam buah naga, penting untuk memilih lokasi yang tepat. Tanaman buah naga tumbuh subur di daerah pesisir, hal tersebut terjadi karena daerah pesisir memiliki tanah yang bersifat porus atau mudah meloloskan air. Tanaman buah naga akan tumbuh subur jika tanah bersifat porus, berpasir dan tidak becek.
Lingkungan kering dengan curah hujan rendah menjadi kondisi ideal, dengan buah naga berdaging putih tumbuh subur pada ketinggian kurang dari 300 mdpl, sementara buah naga berdaging merah dapat tumbuh baik pada ketinggian 0-100 mdpl.
Berikut langkah-langkah budidaya buah naga:
Pemilihan Bibit Buah Naga:
Memilih bibit berkualitas baik, baik melalui metode generatif maupun vegetatif. Metode vegetatif lebih umum digunakan karena lebih mudah dan lebih cepat menghasilkan buah.
Pembuatan Tiang Panjat:
Pembuatan tiang panjat ini sangat penting untuk menopang tumbuhnya tanaman buah naga. Tiang panjat permanen biasanya terbuat dari beton dengan tinggi 2-2,5 meter.
Pengolahan Tanah:
Membuat lubang tanam dengan ukuran tertentu dan menyiapkan campuran tanah dengan pasir, pupuk kompos, dan dolomit atau kapur pertanian.
Siram lubang tanam kemudian biarkan mengering sebelum penanaman.
Penanaman Bibit:
Satu tiang panjat membutuhkan 4 bibit tanaman buah naga. Bibit ditanam mengelilingi tiang panjat dengan jarak tertentu.
Memindahkan bibit ke lubang tanam lalu mengikatnya agar menempel pada tiang panjat.
Pemupukan:
Melakukan pemupukan dengan pupuk kompos atau pupuk kandang setiap 3 bulan sekali.
Pada fase berbunga atau berbuah, gunakan pupuk dengan kandungan fosfor dan kalium.
Sebaiknya tidak menggunakan urea untuk tanaman buah naga karena dapat menyebabkan busuk batang.
Penyiraman:
Menyiram tanaman dengan sistem parit drainase atau menggunakan gembor atau irigasi tetes.
Frekuensi penyiraman menyesuaikan dengan kondisi tanah dan harus berhenti ketika tanaman berbunga dan berbuah.
Pemangkasan:
Melakukan tiga jenis pemangkasan, yaitu pembentukan batang pokok, pembentukan cabang produksi, dan pemangkasan peremajaan.
Pemangkasan untuk membentuk tanaman yang baik, dengan memperhatikan bentuk tanaman agar tidak terlalu rimbun.
Pemanenan:
Masa panen buah naga bisa mencapai 15-20 tahun. Tanda buah yang siap panen antara lain kulit yang berwarna merah mengkilap, jumbai buah berwarna kemerahan, warna hijau mulai berkurang, dan mahkota buah mengecil.
Satu tanaman bisa menghasilkan sekitar 1 kg buah, dan panen saat buah sudah matang sepenuhnya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"