KONTEKS.CO.ID – Setelah menghadapi pandemi COVID-19 selama lebih dari tiga tahun, Tiongkok atau China kini dihadapkan pada serangan wabah pneumonia Misterius.
Berita dari HealthSite melaporkan bahwa ribuan anak telah menjalani perawatan di rumah sakit karena masalah pernapasan yang parah.
Pemicu Pneumonia Misterius di China
Pihak berwenang Tiongkok menyatakan bahwa lonjakan kasus pneumonia misterius yang terjadi karena bakteri mikoplasma pada anak-anak menunjukkan tanda-tanda penurunan.
Meski begitu, mereka tetap memberi peringatan bahwa penyakit pernapasan lainnya kemungkinan akan berdampak buruk pada populasi yang lebih luas selama musim dingin pertama.
Penyebaran Bakteri Mikoplasma
Mengutip laman Insider, orang yang terinfeksi mikoplasma mungkin tidak menyadari bahwa mereka mengalami kondisi tersebut.
Mikoplasma merupakan sejenis bakteri yang dapat menyebabkan infeksi pernapasan ringan dan bahkan sembuh tanpa penggunaan antibiotik.
Meskipun demikian, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mencatat bahwa kondisi ini terkadang dapat menyebabkan infeksi paru-paru yang lebih serius.
Hal ini memerlukan rawat inap, dan menjadi penyebab pneumonia atipikal atau ‘walking pneumonia’.
Pneumonia dapat menyebabkan pembengkakan saluran udara, pengisian kantung udara di paru-paru dengan lendir dan cairan, serta gejala demam tinggi dan batuk berlendir.
Sebagai penyakit atipikal, individu yang terinfeksi mungkin merasa cukup sehat untuk melakukan aktivitas sehari-hari tanpa menyadari bahwa mereka telah terinfeksi.
Orang yang terinfeksi mikoplasma mungkin mengalami beberapa gejala seperti sakit tenggorokan, kelelahan, nyeri atau ketidaknyamanan dada, demam ringan, batuk, bersin, serta sakit kepala.
Menurut CDC, mycoplasma menyebar melalui droplet, yang berarti bahwa ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin, mereka melepaskan percikan yang mengandung bakteri ke udara, dapat menular ke orang lain yang tanpa sengaja menghirupnya.
Bakteri ini memiliki risiko lebih tinggi menyerang kelompok rentan, seperti anak di bawah usia dua tahun, lansia di atas 65 tahun, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Pengobatan pneumonia dari bakteri seperti mikoplasma bisa dengan antibiotik dan obat-obatan bebas untuk meredakan gejala.
Proses pengobatan bisa berlangsung dari empat hingga enam minggu, dengan batuk umumnya menjadi gejala yang bertahan paling lama.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"