KONTEKS.CO.ID –Â Pneumonia, atau yang lebih dikenal sebagai paru-paru basah, merupakan infeksi yang menyerang kantung-kantung udara di paru-paru. Pneumonia pada bayi, kondisi ini dapat menimbulkan gejala yang cukup mengkhawatirkan, sehingga penting bagi para orang tua untuk mewaspadai tanda-tandanya.
Ciri-ciri Umum Pneumonia pada Bayi
- Demam: Demam merupakan gejala umum yang seringkali menjadi indikasi awal infeksi penyakit ini pada bayi. Suhu tubuh bayi yang biasanya berada di kisaran 36,5°C hingga 37,5°C dapat meningkat secara signifikan hingga mencapai 38°C atau lebih.
- Batuk: Batuk merupakan gejala khas pneumonia yang dapat disertai dengan dahak atau tanpa dahak. Batuk pada bayi yang mengalami penyakit ini biasanya berlangsung selama lebih dari seminggu dan semakin memburuk seiring berjalannya waktu.
- Sesak napas: Sesak napas merupakan gejala yang cukup mengkhawatirkan pada bayi yang mengalami pneumonia. Bayi mungkin tampak kesulitan bernapas, hidung mereka kembang kempis, dan mereka terlihat lebih lelah saat menyusu atau melakukan aktivitas lainnya.
- Nafas cepat: Bayi yang mengalami penyakit ini biasanya memiliki frekuensi napas yang lebih cepat dari biasanya. Jumlah napas normal pada bayi adalah 40-60 kali per menit, tetapi pada bayi dengan pneumonia, frekuensi napas dapat meningkat hingga 80 kali per menit atau lebih.
- Nafas berbunyi: Bayi yang mengalami paru-paru basah mungkin mengeluarkan suara berbunyi saat bernapas, seperti mengi atau suara seperti mencicit. Hal ini disebabkan oleh penyumbatan saluran udara akibat penumpukan cairan atau lendir di paru-paru.
- Nafsu makan menurun: Bayi yang mengalami pneumonia mungkin kehilangan nafsu makan mereka dan menolak untuk menyusu atau makan makanan padat. Hal ini dapat menyebabkan dehidrasi dan malnutrisi.
- Lemah dan rewel: Bayi yang mengalami pneumonia mungkin tampak lemah, lelah, dan rewel. Mereka mungkin sulit tidur dan tidak mau bermain seperti biasanya.
- Bibir dan kuku berwarna kebiruan: Pada kasus yang berat, bayi mungkin mengalami sianosis, yaitu kondisi di mana warna kulit, bibir, dan kuku menjadi kebiruan akibat kekurangan oksigen dalam darah.
Kapan Harus Membawa Bayi ke Dokter
Jika bayi Anda menunjukkan gejala-gejala seperti di atas, segera bawa ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Diagnosis pneumonia pada bayi biasanya dilakukan dengan pemeriksaan fisik, pemeriksaan rontgen dada, dan tes darah.
Pneumonia pada bayi dapat menjadi penyakit yang serius jika tidak ditangani dengan tepat. Oleh karena itu, penting bagi para orang tua untuk mengenali tanda-tandanya dan segera mencari pertolongan medis jika bayi mereka menunjukkan gejala-gejala di atas.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"