KONTEKS.CO.ID – Selebgram Fuji mengungkapkan perjuangannya melawan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), yang langsung mencuri perhatian publik.
Adik ipar dari mendiang Vanesa Angel ini mengklaim mengetahui bahwa ia mengidap penyakit ADHD sejak tahun 2022.
Fuji mengakui bahwa pada masa lalu, ia sangat menyukai konsumsi cokelat, yang mengakibatkan aktivitas tubuhnya meningkat di malam hari dan sulit tidur.
Namun, ia menyadari bahwa bagi penderita ADHD, konsumsi gula berlebih dapat menyebabkan “sugar rush” dan meningkatkan tingkat hiperaktivitas.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), ADHD merupakan salah satu gangguan perkembangan saraf yang umum terjadi pada masa anak-anak.
Gejala ADHD antara lain kesulitan memperhatikan, perilaku impulsif, dan tingkat aktivitas yang tinggi atau hiperaktif.
Meskipun penyebab ADHD belum tahu secara pasti, penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik memainkan peran kunci.
Selain itu, ilmuwan juga memperhatikan kemungkinan penyebab lain, termasuk kerusakan otak, paparan lingkungan tertentu selama kehamilan atau masa kanak-kanak, serta faktor-faktor lain seperti prematuritas.
Makanan yang Harus Pengidap ADHD Hindari
Fuji, dalam video yang viral, menyebutkan pantangan makanan bagi penderita ADHD. Beberapa di antaranya termasuk:
Soda: Soda mengandung bahan-bahan seperti sirup jagung fruktosa tinggi dan kafein yang dapat memperburuk gejala ADHD.
Minuman berenergi: Minuman berenergi dapat memperburuk gejala ADHD karena mengandung pemanis buatan, pewarna buatan, kafein, dan stimulan lainnya.
Buah dan sayuran beku: Meskipun buah-buahan dan sayur sehat untuk diet ADHD, buah dan sayuran beku tidak disarankan karena mengandung pewarna buatan.
Makanan manis: Makanan manis, seperti permen atau cokelat, dapat membuat beberapa anak lebih aktif, sehingga baiknya untuk membatasi konsumsi makanan tersebut.
Ikan bermerkuri: Konsumsi ikan dan makanan laut yang mengandung merkuri, seperti hiu dan king mackerel, dapat memperburuk gejala ADHD dalam jangka panjang.
Penting untuk Anda ingat bahwa penanganan ADHD melibatkan berbagai pendekatan, termasuk terapi perilaku, pengobatan, dan penyesuaian diet. Hal ini tentu harus melalui pertimbangan bantuan profesional medis.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"