KONTEKS.CO.ID – Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan rahmat bagi umat Islam.
Di bulan ini, umat Islam diwajibkan untuk berpuasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari, sebagai salah satu rukun Islam yang keempat.
Selain itu, bulan Ramadhan juga memiliki keistimewaan lain, seperti waktu diturunkannya Al-Qur’an, bulan penuh ampunan, dan bulan yang di dalamnya terdapat malam Lailatul Qadar.
Namun, kapan sebenarnya puasa Ramadhan 2024 di mulai? Bagaimana cara menentukan awal bulan Ramadhan?
Apa saja niat dan doa berbuka puasa yang harus di baca? Simak ulasan berikut ini untuk mengetahui jawabannya.
Kapan Puasa Ramadhan 2024 Dimulai?
Menurut kalender Hijriah yang disusun oleh Alhabib, yang mengkonversi kalender Masehi dari/ke Hijriah berdasarkan kemungkinan rukyatul hilal global, awal puasa Ramadhan 2024 jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024.
Hal ini berdasarkan perkiraan bahwa hilal atau sabit bulan yang menandai awal bulan Ramadhan akan terlihat pada malam hari ke-29 bulan Sya’ban, yaitu pada Senin, 11 Maret 2024.
Namun, tanggal tersebut masih bersifat prediksi dan belum pasti, untuk menetapkan awal bulan Ramadhan secara resmi.
Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) akan mengadakan sidang isbat, yang merupakan rapat untuk menyatukan pendapat para ulama dan ahli hisab-rukyat sebelum mengambil keputusan.
Sidang isbat biasanya dilakukan pada tanggal 29 Sya’ban, setelah melihat hasil pengamatan hilal di berbagai daerah di Indonesia.
Bagaimana Cara Menentukan Awal Bulan Ramadhan?
Dalam menentukan awal bulan Ramadhan, terdapat dua metode yang paling banyak di gunakan, yaitu metode rukyat dan metode hisab.
Metode rukyat adalah metode yang mengandalkan pengamatan langsung terhadap hilal dengan mata telanjang atau alat bantu penglihatan, seperti teleskop.
Metode ini mengikuti sabda Nabi Muhammad SAW, yang artinya :
“Berpuasalah kamu karena melihatnya (hilal) dan berbukalah kamu karena melihatnya. Jika ia tertutup (berawan), maka sempurnakanlah bilangan Sya’ban menjadi tiga puluh hari.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Metode hisab yang di lakukan saat bulan ramadhan adalah metode yang menghitung posisi dan gerak benda-benda langit, termasuk hilal, dengan menggunakan ilmu astronomi dan matematika.
Namun metode ini digunakan sebagai alternatif jika pengamatan hilal tidak memungkinkan di lakukan karena faktor cuaca atau geografis.
Metode ini juga mengacu pada hadits Nabi Muhammad SAW, yang artinya :
“Sesungguhnya kami adalah umat yang tidak pandai menulis dan menghitung. Bulan itu kadang-kadang dua puluh sembilan hari dan kadang-kadang tiga puluh hari.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Apa Saja Niat dan Doa Berbuka Puasa?
Sebelum memulai puasa, umat Islam harus berniat di hati untuk melaksanakan ibadah puasa. Niat puasa Ramadhan adalah sebagai berikut :
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ رَمَضَانَ هٰذِهِ السَّنَةِ لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghodin ‘an ada’i fardhi ramadhana hadzihis sanati lillahi ta’ala
Artinya: “Saya niat puasa esok hari untuk menunaikan fardhu Ramadhan tahun ini karena Allah Ta’ala.”
Niat puasa harus di lakukan sebelum terbit fajar. Jika seseorang lupa atau tidak berniat puasa sebelum fajar, maka puasanya tidak sah.
Saat berbuka puasa, umat Islam di sunnahkan untuk membaca doa berbuka puasa. Doa berbuka puasa adalah sebagai berikut:
اللَّهُمَّ اِنِّى لَكَ صُمْتُ وَبِكَ امنْتُ [وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ] وَعَلَى رِزْقِكَ اَفْطَرْتُ
Allahumma inni laka shumtu wa bika amantu [wa ‘alaika tawakkaltu] wa ‘ala rizqika aftartu
Artinya: “Ya Allah, karena Engkau aku berpuasa, dan kepada Engkau aku beriman [dan kepada Engkau aku berserah] dan dengan rezeki-Mu aku berbuka.”
Selain doa berbuka puasa, umat Islam juga di sunnahkan untuk berdoa sesuai dengan keinginan dan permohonan masing-masing.
Karena saat berbuka puasa adalah salah satu waktu yang mustajab atau di kabulkan oleh Allah SWT.
Demikianlah artikel tentang kapan puasa Ramadhan 2024 di mulai, cara menentuannya, serta niat dan doa berbuka puasanya.
Semoga bermanfaat dan menjadikan kita semakin siap untuk menyambut bulan suci Ramadhan dengan penuh semangat dan iman. Aamiin.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"