KONTEKS.CO.ID – Karapan sapi adalah sebuah sebuah lomba balap sapi yang berasal dari Madura. Tak hanya sekadar perlomba biasa, karapan sapi memiliki sejarah panjang dan memiliki arti filosofis sendiri.
Selain itu, sapi yang dapat mengikuti lomba ini adalah sapi yang memiliki kriteria khusus. Nah, berikut adalah hal menarik yang perlu kamu tahu tentang lomba balas sapi khas madura ini.
1. Latar Belakang
Pangeran Katandur adalah orang pertama yang memperkenalkan lomba balas sapi khas Madura.
Ia terinspirasi oleh kondisi lahan pertanian Madura yang kurang subur.
Pangeran Katandur kemudian mengadopsi konsep membajak sawah menggunakan sepasang bambu yang ditarik oleh dua ekor sapi sebagai alat bajak.
Petani hanya perlu mengarahkan sapi di sekitar tanah persawahan.
Ketika musim panen tiba, Pangeran Katandur mengajak masyarakat lokal untuk merayakan kesuburan tanah dengan menyelenggarakan lomba yang saat ini terkenal dengan nama Karapan Sapi.
2. Joki Karapan Sapi
Seorang joki dalam Karapan Sapi bukanlah peran yang bisa sembarangan diisi sembarangan orang. Tugas seorang joki adalah mengontrol sapi yang berlari dengan kecepatan tinggi, sambil berdiri di atas sebuah kendaraan mirip kereta kayu. Sebelum menjadi joki, akan ada pelatihan khusus dalam waktu tertentu.
Joki bukan hanya bertugas mengendalikan kereta, tetapi juga memastikan bahwa kedua ekor sapi yang mereka kendalikan dapat berlari dengan cepat menuju garis finis.
Kekalahan atau kemenangan dalam perlombaan ini sangat bergantung pada kemampuan joki untuk memotivasi dan mengarahkan sapi dengan efektif.
3. Jenis Sapi yang Ikut Berkompetisi
Biasanya, sapi yang akan berkompetisi dalam acara karapan sapi akan mendapat makanan khusus, seperti puluhan telur ayam setiap harinya.
Pemberian makanan ini bertujuan untuk memastikan bahwa sapi memiliki fisik dan energi yang optimal saat hari perlombaan tiba.
Selain itu, sapi yang ikut dalam pertandingan juga telah melalui pelatihan khusus untuk menghadapi kondisi lintasan balap dan memastikan keadaan fisiknya prima.
Dengan demikian, sapi yang terlatih tidak ada tindakan yang dapat membahayakan baik joki maupun penonton.
4. Lintasan dan Durasi
Lintasan karapan sapi biasanya berjarak sekitar 100 meter. Durasi perlombaan singkat, berkisar antara 10 detik hingga satu menit.
Oleh karena itu, seorang joki perlu mengatur fokus dan konsentrasinya seorang joki untuk menjaga keselamatannya dan memastikan sapi mencapai garis finis dengan cepat.
5. Perlombaan Terbagi dalam Empat Babak
Lomba balap sapi ini memiliki empat babak. Dalam babak penyisihan pertama, dua joki bersaing untuk menentukan pemenang.
Kemudian, pemenang babak pertama akan melanjutkan ke babak kedua, di mana mereka akan bertanding kembali untuk menentukan pemenangnya.
Setelah melewati tahap kedua, proses seleksi ketat dilanjutkan pada tahap ketiga, di mana hanya mereka yang memenuhi syarat dapat melanjutkan ke tahap terakhir.
Pada tahap keempat, peserta yang berhasil lolos akan bersaing untuk memperebutkan gelar juara tunggal dan meraih piala.
6. Waktu Lomba Karapan Sapi
Beberapa daerah di Madura menyelenggarakan Karapan Sapi mulai bulan Agustus hingga September dan babak final di bulan Oktober. Biasanya babak final ini ada di kota Pamekasan untuk merebutkan Piala Presian
Itulah beberapa hal menarik tentang perlombaan karapan sapi yang sudah menjadi budaya dan perlambangan wujud syukur atas rahmat Tuhan YME.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"