KONTEKS.CO.ID – Isra Miraj merupakan salah satu peristiwa penting dalam agama Islam untuk memperingati perjalanan Rasulullah Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dan ke langit ketujuh. Beragam tradisi unik di berbagai daerah Indonesia sebagai bentuk penghormatan dan perayaan atas peristiwa penting ini.
Berikut adalah beberapa tradisi unik perayaan Isra Miraj yang tersebar di berbagai daerah Indonesia:
1. Ambengan (Jawa Tengah dan Jawa Timur)
Tradisi ini merupakan tradisi di Jawa Tengah dan Jawa Timur sebagai bagian dari perayaan Isra Miraj.
Ambengan artinya wadah dengan ukuran yang besar, dengan nasi dan beragam lauk-pauk seperti mie goreng, ayam, telur, kentang, dan lainnya.
Makanan-makanan tersebut biasanya berasal dari hasil panen atau sumbangan masyarakat yang kemudian masyarkat akan menyantapnya bersama setelah shalat Maghrib di masjid atau langgar.
2. Rajaban (Cirebon)
Di Cirebon, Jawa Barat, terdapat tradisi Rajaban untuk memperingati Isra Miraj.
Masyarakat Cirebon akan melakukan ziarah bersama ke makam dua tokoh ulama, yaitu Pangeran Kejaksan dan Pangeran Panjunan di Plangon.
Selain itu, di Keraton Kasepuhan Cirebon juga mengadakan pengajian dan pembagian nasi bogana kepada warga keraton dan masyarakat sekitar.
3. Khatam Kitab Arjo (Temanggung)
Di Desa Wonoboyo, Temanggung, Jawa Tengah, terdapat tradisi khatam Kitab Arjo sebagai bagian dari perayaan Isra Miraj.
Masyarakat akan mengawalinya dengan membaca tahlil lalu melakukan khataman Kitab Arjo dari awal hingga akhir.
Kitab Arjo adalah kitab berbahasa Jawa bertuliskan Arab Pegon yang memuat kisah lengkap perjalanan Isra Miraj Rasulullah.
4. Nyadran (Semarang)
Nyadran merupakan tradisi berdoa kepada leluhur yang biasanya di Kampung Sirawak, Gunungpati.
Setelah berdoa di makam-makam leluhur, masyarakat akan melanjutkan kegiatan dengan pengajian di Masjid Baitul Muslimin Sirawak.
Puncaknya adalah karnaval keliling desa untuk memperingati Isra Miraj.
5. Nganggung (Bangka Belitung)
Nganggung adalah tradisi peringatan Isra Miraj yang ada di desa Kamoung Bukit, Toboali, Bangka Belitung.
Dalam tradisi ini, masyarakat membawa makanan dari rumah masing-masing menggunakan rantang dan kemudian menyantapnya bersama.
Makanan yang mererka bawa beragam, mulai dari kue-kuean, buah-buahan, hingga nasi lengkap dengan lauk-pauknya.
6. Marhabanan (Bogor)
Desa Malasari, Bogor, Jawa Barat menyambut Isra Miraj dengan menggelar pengajian untuk masyarakat setempat.
Pengajian ini biasanya dipimpin oleh ustad atau tokoh agama dan diakhiri dengan santap makanan bersama sebelum melaksanakan salat Isya.
7. Me’eraji (Gorontalo)
Me’eraji adalah tradisi unik merayakan Isra Miraj yang berasal dari Gorontalo.
Tradisi mulai dengan pembakaran kemenyan dan pembacaan naskah naskah Arab tentang Isra Miraj yang tertulis dalam bahasa Gorontalo oleh seorang imam.
Tujuan dari pembakaran kemenyan adalah agar pendengar lebih khusyuk dalam mengikuti pembacaan naskah.
8. Ngusiran (Lombok)
Di Lombok, Nusa Tenggara Barat, terdapat tradisi Ngusiran.
Masyarakat akan memotong rambut bayi yang baru lahir atau berusia di bawah enam bulan di masjid atau musala pada hari-hari besar agama Islam.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"