KONTEKS.CO.ID – Hari Raya Nyepi merupakan hari besar bagi umat Hindu di Indonesia. Umat Hindu akan merayakan tahun baru saka ini dengan penuh hikmat dan kedaiamaian.
Namun, sebelum Nyepi dimulai, umat Hindu akan mengdakan serangkaian tradisi yang menjadi simbolis membersihkan jiwa.
Tradisi Unik Menjelang Nyepi di Indonesia
1. Pawai Ogoh-Ogoh di Bali
Di Bali, Nyepi disambut dengan Pawai Ogoh-Ogoh atau Pengerupukan. Ogoh-Ogoh adalah patung yang melambangkan hal-hal negatif dalam kehidupan.
Terbuat dari bambu berlapis kertas dan styrofoam, masyarakat akan mengarak patung-patung ini berkeliling desa.
Setelah itu, Ogoh-Ogoh dibakar dalam ritual tawur agung kesanga untuk membersihkan batin dari segala keburukan.
Pawai Ogoh-Ogoh bukan hanya merupakan ritual keagamaan, tetapi juga menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin menyaksikan keunikan budaya Bali.
2. Tradisi Mendhak Tirta di Boyolali
Di Boyolali, umat Hindu juga memiliki tradisi untuk menyambut Nyepi yaitu Mendhak Tirta. Melalui ritual ini, umat Hindu akan mengambil air suci dari sumber-sumber tertentu untuk penyucian diri sebelum Nyepi.
Saat berada di lokasi, umat Hindu akan melakukan ibadah atau sembahyang terlebih dahulu. Setelah itu, mereka akan mengambil air suci yang berasal dari umbul.
Setelah membersihkan diri dengan air tersebut, mereka akan berebut sesaji yang berisi hasil bumi seperti buah-buahan atau sayuran.
3. Perang Api di Lombok
Salah satu tradisi unik menjelang Nyepi di Lombok adalah Perang Api. Setelah Pawai Ogoh-Ogoh, pemuda dari dua kampung berpartisipasi dalam perang semacam ini.
Mereka membakar puluhan obor sebagai simbol Perang Api. Lalu mereka akan menyerang satu sama lain dengan obor api tersebut.
Hebatnya meski saling memukul dengan obor api, tapi peserta tidak ada yang terluka.
Setelah selesai, mereka saling merangkul dan bersalaman dan tidak ada dendam. Tradisi ini telah ada sejak abad ke-16 sebagai bentuk penolakan terhadap bencana dan semangat menjalankan Nyepi.
4. Jalani Dhipuja di Malang
Di Malang, terdapat upacara Jalani Dhipuja. Upacara ini dilaksanakan tiga hari sebelum Nyepi untuk mensucikan jagad alit dan jagad gede, yang melambangkan manusia dan alam semesta.
Dalam ritual ini, terdapat prosesi larung Jolen(sesaji yang berbentuk keranda dan berisi hasil bumi) sebagai bentuk rasa terima kasih kepada Sang Hyang Widhi atas segala rejeki dan perlindungan.
Jolen pada dasarnya terdiri dari lima elemen utama: Buah, dedaunan, bunga, air, dan dupa, yang mewakili esensi kehidupan. Sebelum mengikuti upacara Jalani Dhipuja, setiap peserta melakukan sembahyang ketika tiba di pura.
5. Upacara Tawur Kesanga di Cimahi
Di Cimahi, umat Hindu menyambut pergantian Tahun Baru Saka dengan upacara Tawur Kesanga. Upacara ini bertujuan untuk membersihkan alam guna mencapai keseimbangan dengan alam semesta.
Selain itu, mereka akan melakukan amalan Catur Brata untuk menemukan kesadaran akan jati diri sebagai kesatuan pribadi yang utuh.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"