KONTEKS.CO.ID – Menurut hasil survei terbaru dari Goodstats, sebuah platform pengelolaan data daring berbasis Jakarta.
Air mineral merek Le Minerale berhasil mengalahkan AQUA sebagai air mineral yang paling disukai oleh konsumen selama bulan Ramadan tahun 2024.
Hasil survei menunjukkan bahwa Le Minerale terpilih sebagai merek air mineral yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia saat berbuka puasa.
“Survei tersebut bukti nyata Le Minerale, sebagai brand air minum nasional, kian lekat di benak konsumen dan bahkan menjadi favorit kaum Muslimin yang berpuasa Ramadhan,” kata Head of Public Relations dan Digital Le Minerale, Yuna Eka Kristina, kepada media, Jumat 5 April 2024.
Dalam survei sebelumnya yang berjudul “Pola Perilaku Masyarakat Saat Ramadan & IdulFitri”, GoodStats mengeksplorasi merek-merek air minum kemasan disukai oleh masyarakat Indonesia saat berbuka puasa.
Dalam hasil survei tersebut, Le Minerale mendapatkan persentase tertinggi yaitu 46,5%, sehingga masyarakat banyak yang memilihnya daripada merek-merek air mineral lainnya.
Slogan yang terkenal yaitu “Ada Manis-Manisnya” turut menjadi daya tarik produk air mineral ini.
Sementara Aqua menduduki posisi kedua dengan persentase 30,9% setelah Le Minerale, dan beberapa merek air mineral lainnya.
Menurut Lip M. Aditiya selaku MD Goodstats, pada survei serupa pada bulan Ramadan tahun 2023, Le Minerale berada di posisi kedua setelah AQUA, yang saat itu di anggap sebagai merek air mineral favorit di Indonesia.
Lip menjelaskan bahwa Goodstats melakukan survei tersebut sebagai tanggapan atas luasnya pasar air mineral yang di isi oleh beragam merek serta banyaknya masyarakat yang memilih air mineral untuk diminum saat berbuka puasa.
Pola Konsumsi
Hasil dari survei GoodStats tidak hanya menunjukkan merek air mineral yang paling disukai oleh konsumen selama Ramadan 2024, tetapi juga mengungkapkan pola konsumsi masyarakat selama bulan puasa tersebut.
Lip mengatakan “Enam dari sepuluh responden masih memilih berbuka puasa di rumah dengan menu utama berbuka berupa nasi dan lauk ketimbang misalnya aneka gorengan (28%) atau buah-buahan (17%),”
Lip juga mengatakan bahwa, berdasarkan hasil survei tersebut, masyarakat Muslim memperuntukkan waktu, uang, dan sumber daya khusus untuk menjalani ibadah di bulan Ramadan.
“Untuk Ramadan tahun ini, sebagian besar responden menyatakan telah menyiapkan dana ekstra di rentang Rp500 ribu hingga Rp1 juta rupiah (43,3%). Namun ada pula yang mematok anggaran Rp1 juta hingga Rp3 juta (25,5%),” kata Lip menjelaskan.
Berdasarkan survei tersebut, pengeluaran terbesar masyarakat selama Ramadan di alokasikan untuk kegiatan berbuka bersama dengan proporsi 52,8% responden.
Selain itu, sebagian masyarakat juga mengalokasikan anggaran mereka untuk berinfaq/bersedekah dengan persentase 22,2%.
Hasil survei ini mengungkapkan preferensi masyarakat dalam memilih lokasi berbuka puasa yang menarik.
Dari beragam pilihan tempat untuk berbuka puasa, mayoritas masyarakat (63,1%) memilih untuk berbuka puasa di rumah sebagai lokasi yang paling diinginkan.
Meskipun begitu, sebagian masyarakat ternyata juga memilih restoran indoor (13,6%) dan outdoor (8,5%) sebagai alternatif lokasi yang nyaman dan menarik.
Sementara itu, hasil survei tersebut juga mengungkap preferensi masyarakat dalam menghadapi perayaan Idul Fitri.
Mayoritas masyarakat memperkirakan pengeluaran hingga Rp3 juta untuk persiapan lebaran. Namun, yang menarik adalah penggunaan dana tersebut, yang lebih sering mengalokasikan untuk berbagi kepada sesama.
Beberapa di antaranya adalah memberikan THR, parcel, dan juga membayar zakat, infaq, serta sedekah.
“Temuan survey ini mencerminkan masih kuatnya nilai-nilai solidaritas dan kepedulian sosial di tengah masyarakat,” penjelasan Lip.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"