KONTEKS.CO.ID – Diabetes merupakan salah satu penyakit kronis yang paling umum di seluruh dunia, dengan jutaan orang terdiagnosis setiap tahun.
Beberapa gejala klasik seperti selalu merasa haus, peningkatan frekuensi buang air kecil, atau perubahan berat badan secara tiba-tiba memang mudah dikenali.
Namun, banyak penderita diabetes yang tidak menunjukkan gejala apa pun di tahap awal, sehingga penyakit ini sering terlambat didiagnosis dan menyebabkan komplikasi yang serius.
Untuk menghindari hal ini, sangat penting untuk melakukan tes diabetes bagi mereka yang menunjukkan gejala atau memiliki faktor risiko.
Berikut ini adalah beberapa tes diabetes yang paling umum digunakan untuk mendeteksi penyakit ini lebih dini.
1. Tes Glukosa Darah Acak
Tes ini sering dilakukan bagi orang yang sudah menunjukkan gejala diabetes yang parah.
Prosedurnya bisa melalui tusukan jari atau pengambilan darah dari pembuluh darah di lengan.
Tes darah dari jari umumnya memberikan hasil yang lebih cepat, sementara pengambilan sampel dari lengan membutuhkan beberapa hari untuk mengetahui hasilnya.
Tes ini sangat efektif untuk mendeteksi diabetes pada tahap yang lebih lanjut.
2. Tes HbA1c (Hemoglobin A1c)
Tes HbA1c mengukur rata-rata kadar glukosa darah Anda selama dua hingga tiga bulan terakhir.
Keunggulan dari tes ini adalah Anda tidak perlu berpuasa atau mengatur asupan makanan sebelumnya.
Hasil dianggap normal jika persentase HbA1c kurang dari 5,7%.
Sedangkan nilai HbA1c yang 6,5% atau lebih tinggi menunjukkan diabetes.
Tes ini sangat berguna untuk melihat bagaimana manajemen gula darah dalam jangka waktu yang panjang.
3. Tes Urine
Meski tidak seakurat tes darah, tes urine tetap berguna, terutama untuk mendeteksi kadar gula darah yang sangat tinggi.
Tes ini cepat dan tidak memerlukan pengambilan sampel darah, sehingga sering digunakan sebagai alat skrining awal atau untuk memonitor perkembangan diabetes pada tahap lebih lanjut.
4. Tes C-peptida
Tes ini sangat informatif karena dapat membantu membedakan antara diabetes tipe 1 dan tipe 2.
Dengan tes C-peptida ini Anda mengukur seberapa banyak insulin yang dihasilkan oleh tubuh Anda.
Dalam beberapa kasus, seperti penyebab hipoglikemia atau pemantauan setelah pengangkatan tumor pankreas, tes ini sangat krusial.
Tes ini memerlukan puasa 8-12 jam sebelum pengambilan sampel darah untuk hasil yang akurat.
5. Tes Gula Darah Puasa
Dikenal juga sebagai tes glukosa plasma puasa, tes ini membutuhkan Anda untuk berpuasa tanpa makan atau minum apa pun kecuali air selama minimal delapan jam.
Tes ini memberikan gambaran tentang bagaimana tubuh Anda mengelola glukosa darah tanpa asupan makanan dan sangat efektif untuk mendeteksi diabetes atau pradiabetes.
Mengingat pentingnya deteksi dini untuk mengelola dan mencegah komplikasi diabetes, sangat dianjurkan bagi siapa saja dengan gejala atau faktor risiko untuk melakukan tes.
Melalui tes-tes ini, diabetes dapat didiagnosis lebih awal, memungkinkan penerapan rencana manajemen penyakit yang lebih efektif dan mengurangi risiko komplikasi jangka panjang.
Dengan deteksi dan pengelolaan yang tepat, diabetes bisa dikontrol dan kualitas hidup pasien bisa terjaga.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"