KONTEKS.CO.ID – Memiliki perilaku atau sikap playing victim bukanlah sesuatu yang baik.
Namun bagi siapapun yang merasa memiliki sikap tersebut, bukan berarti ia adalah orang yang buruk, asalkan ada keinginan untuk mengubah dirinya menjadi lebih baik.
Nah, berikut ini adalah beberapa hal yang bisa membantu setiap orang dengan playing victim untuk menjadi lebih baik lagi.
Cara Mengatasi Perilaku Playing Victim
1. Pandang diri sebagai pejuang, bukan korban
Sebagai korban, biasanya akan berpikir bahwa tidak ada harapan bagi hidupnya, sementara pejuang selalu mencoba mengambil alih kehidupan.
Korban juga selalu melawan kehidupan, sementara pejuang akan menyambut kehidupan. Mentalitas korban akan muncul dalam sikap suka dikasihani, dan inilah yang perlu diubah. Merasa menjadi korban akan membuat siapapun merasa ia tidak bersalah, bahwa orang lainlah yang salah.
Padalah, menjadi seorang pejuang jauh lebih menyenangkan. Hidup akan lebih bermakna saat mampu memperjuangkan sesuatu.
Dan sekali seseorang mendapatkan kemenangan atas perjuangannya sendiri, maka perasaan lebih baik dan ingin terus berhasil akan menjadi miliknya. Seorang pejuang tentu juga akan berkumpul dengan orang-orang seperjuangan, yang memiliki berbagai sikap dan pikiran positif.
2. Miliki rasa tanggung jawab atas diri sendiri
Pertama-tama cobalah untuk mengevaluasi diri ketika mendapatkan simpati dari orang lain.
Simpati ini akan membuat Anda merasa spesial, sehingga tidak mungkin melakukan kesalahan. Hanya orang lain yang melakukan kesalahan.
Pikiran tersebut muncul lantaran Anda merasa sebagai orang yang spesial, sehingga dapat melemparkan kesalahan dari yang lain.
Maka dari itu, langkah kedua untuk menghindari perilaku playing victim adalah milikilah rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri.
Hal utama yang harus berubah adalah mindset atau cara berpikir yang salah. Jika selama ini ada pikiran sebagai orang spesial sehingga patut menyalahkan orang lain, maka ubahlah dengan kalimat yang lebih positif.
Seperti kalimat aku bertanggung jawab atas hidupku sendiri, atau kalimat positif aku dapat mengubah hidupku menjadi lebih baik lagi.
Dengan pikiran yang lebih positif, akan berpengaruh pada sikap playing victim yang selama ini dilakukan.
3. Berlatih meditasi dan menyadari diri
Hal ketiga adalah dengan melakukan meditasi. Ada banyak sekali hal yang dapat terjadi saat meditasi.
Seperti merenungi kesalahan, memusatkan pikiran pada hal-hal positif, mengubah pikiran negatif, menyadari keberadaan diri, dan banyak hal lainnya.
Ketika Anda merasa sering melakukan playing victim, cobalah untuk bermeditasi dan memikirkan alasannya
4. Jangan memperlakukan diri sendiri terlalu keras
Cara keempat untuk bisa keluar dari sifat playing victim adalah dengan tidak memperlakukan diri secara keras. Ketika Anda sering menjadikan diri sendiri sebagai korban, berarti Anda juga telah siap untuk selalu menjadi korban.
Jangan sampai perilaku pura-pura menjadi korban ini malah justru menjadikanmu korban betulan. Padahal, dalam hal apapun menjadi korban tidaklah menyenangkan.
Meski akan mendapat simpati dan perhatian dari orang lain, namun itu tak akan lebih menyenangkan dibanding Anda bisa bangkit dan melawan.
Maka dari itu, dibanding berpura-pura menjadi korban dan menyalahkan orang lain atas kesalahan yang tidak mereka lakukan, lebih baik melihat diri sendiri.
Perlakukan diri dengan lebih lembut dan baik. Jika merasa memiliki luka yang belum sembuh, tak perlu dilampiaskan ke orang lain.
Cobalah untuk mencari bantuan profesional yang mampu membimbing menangani luka-luka tersebut.
Dengan begitu, sikap dan perilaku Anda pun akan dapat berubah. Sebab membiarkan luka terus menerus, justru akan membuat Anda semakin terpuruk dan tenggelam dalam sikap playing victim.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"