KONTEKS.CO.ID – Miom adalah benjolan yang tumbuh liar di dinding rahim bagian dalam atau bagian luar. Penyakit ini termasuk salah satu jenis tumor jinak yang umumnya terjadi pada wanita usia 30–50 tahun.
Penderita bisa mempunyai satu atau beberapa benjolan dengan ukuran yang berbeda-beda. Kondisi ini dapat memicu beberapa gejala berat bahkan sampai menyebabkan komplikasi kehamilan.
Melansir dari berbagai sumber, perlu dilakukan penanganan berupa terapi hormon atau operasi untuk mengatasi penyakit tersebut.
Gejala miom tentu saja dapat berbeda-beda, bahkan terkadang ada yang tidak merasakan gejala sama sekali. Umumnya, tumor jinak ini dapat tumbuh besar hingga menyebabkan nyeri dan perdarahan hebat ketika menstruasi.
Gejala lain yang bisa menyertainya adalah:
- Masa atau periode haid menjadi lebih panjang (> 7 hari)
- Sering buang air kecil namun tidak lancar
- Konstipasi
- Mengalami pendarahan pada beberapa orang, tergantung pada lokasi miom.
Pendarahan sering terjadi pada kasus mioma uteri submukosum atau mioma geburt karena letaknya ada pada dinding rahim. Biasanya hal ini terjadi karena benjolan tersebut akan luruh saat haid.
Pendarahan ini dapat berlangsung lama (kronis) atau tiba-tiba (akut) hingga banyak juga menyebabkan penderita mengalami anemia.
Jenis tumor ini terkadang tidak terdiagnosis karena tidak menimbulkan gejala. Namun, masih bisa terdeteksi dengan melakukan pemeriksaan rutin ke dokter kandungan yang mendukung pemeriksaan penunjang seperti USG, MRI, HSG dan Biopsi.
Penyebab Miom hingga saat ini masih belum diketahui dengan pasti, tetapi ada beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko munculnya penyakit tersebut. Beberapa diantaranya, seperti:
- Haid pertama yang terlalau dini
- Kekurangan asupan vitamin D
- Obesitas atau kegemukan
- Sering mengonsumsi alkohol, daging merah, jarang konsumsi sayur dan buah
Faktor utama yang dapat menurunkan risiko terjadinya tumor jinak ini adalah riwayat melahirkan. Wanita yang pernah menjalani persalinan, memiliki risiko lebih rendah untuk menderita miom.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"