KONTEKS.CO.ID – Penyakit diabetes insipidus ditandai dengan rasa haus dan buang air kecil dalam jumlah yang banyak hingga 20 liter sehari.
Meskipun nama diabetes insipidus dan gejala utamanya hampir mirip dengan diabetes melitus, kedua penyakit ini sangat berbeda.
Kedua penyakit ini sama-sama menimbulkan gejala sering minum dan sering buang air kecil. Akan tetapi, tidak seperti diabetes melitus, diabetes insipidus tidak menyangkut dengan kadar gula dalam darah.
Salah satu proses terjadinya penyakit ini juga tidak terkait dengan pola makan atau gaya hidup seseorang seperti diabetes melitus pada umumnya.
Diabetes insipidus terjadi karena adanya gangguan pada hormon antidiuretik yang dapat membantu mengatur kadar cairan dalam tubuh. Gangguan ini akan menimbulkan produksi urine menjadi berlebihan.
Terdapat beberapa kondisi yang dapat menyebabkan gangguan pada hormon antidiuretik yaitu kelainan faktor genetik, tumor otak, dan efek samping dari obat.
Tak hanya itu, diabetes insipidus pada umumnya juga dapat disebabkan oleh gangguan pada ginjal.
Diabetes insipidus ditandai dengan kadar jumlah urine yang sangat banyak. Pada umumnya, seseorang mengeluarkan 1–2 liter urine atau buang air kecil 4–7 kali dalam sehari.
Akan tetapi, pada penderita diabetes insipidus, jumlah urine yang dikeluarkan setiap harinya bisa mencapai 3–20 liter dan buang air kecil dapat terjadi setiap 15–20 menit.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"