KONTEKS.CO.ID – Film Kartini berkisah tentang Kartini (Dian Sastrowardoyo) yang tumbuh dan menyaksikan sang ibu, Ngasirah (Christine Hakim) menjadi seseorang yang terbuang di rumahnya sendiri.
Dalam Film Kartini, Ngasirah merupakan orang biasa yang tidak punya darah ningrat sehingga dirinya tidak dianggap penting dalam keluarga dan dia menjadi seorang pembantu.
Dalam Film Kartini, sang ayah yang bernama Raden Sosroningrat (Deddy Sutomo) sangat menyayangi sosok Kartini
Namun dirinya pun tidak bisa berbuat apa-apa ketika melawan budaya yang telah dijalankan selama turun-temurun.
Melihat hal itu, Kartini menjadi tergerak untuk bisa menyetarakan hak bagi kaum wanita, baik itu orang biasa maupun seorang ningrat.
Salah satu hal yang menjadikan fokus Kartini untuk menyetarakan hak wanita adalah dengan menjamin pendidikan yang tinggi bagi kaum wanita.
Kartini dibantu oleh saudarinya yang bernama Roekmini (Acha Septriasa) dan Kardinah (Ayushita) yang mencoba membangun sebuah sekolah untuk orang yang tidak mampu.
Selain itu, Kartini juga mencoba untuk membuka lapangan pekerjaan untuk semua warga di Jepara. Kartini membangun kerja sama dalam bentuk seni pahat yang hasilnya langsung bisa dikirimkan ke Belanda.
Semua keberanian yang dilakukan oleh Kartini ini telah diraih berkat bantuan dari sang kakak yaitu Sostrokartono (Reza Rahadian).
Kartini yang pada awalnya kesepian perlahan telah menyelami berbagai buku-buku yang diberikan oleh kakaknya.
Dari buku-buku tersebut, ia merasa yakin akan mampu mewujudkan semua impiannya untuk menyetarakan hak para kaum wanita.
Namun, perjuangan Kartini untuk mewujudkan kesetaraan bagi kaum wanita tidak mudah karena dia juga harus berjuang untuk dirinya sendiri.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"