KONTEKS.CO.ID – Penyakit lupus merupakan suatu penyakit autoimun yang dapat menyerang beberapa bagian tubuh, termasuk kulit dan sendi. Lupus yang menjangkit pada anak dapat mengakibatkan gangguan serius hingga kematian.
Penyakit ini dapat menyerang segala usia mulai dari anak-anak sampai orang dewasa, tapi dengan dampak yang berbeda. Gejala khas dari penyakit autoimun ini yaitu adanya ruam pada kulit.
Ruam ini biasanya efek terkena paparan sinar matahari yang berkepanjangan dan berlangsung selama beberapa hari sampai berminggu-minggu.
Ruam dapat muncul di area wajah, lengan, atau pergelangan tangan. Apabila muncul di bagian wajah, beberapa menyebutnya sebagai ‘ruam kupu-kupu’ (butterfly rash) karena bentuknya yang menyelimuti wajah.
Gejala lupus sendiri bersifat individual sehingga terkadang, dokter juga mengalami kesulitan mendiagnosisnya. Menurut IDAI, ciri-ciri lupus yang muncul juga terlihat seperti penyakit lain yang serupa, antara lain:
- Nyeri pada otot
- Merasa lemah dan mudah lelah
- Terjadi pembengkakan pada kelenjar
- Rambut rontok
- Nyeri di perut dan nafsu makan berkurang
- Mual, Diare dan Muntah-muntah.
Terkadang gejala lupus yang muncul ringan sehingga banyak orang yang tidak menyadarinya. Namun, seiring waktu tanda-tanda lupus yang terjadi bisa berlangsung parah.
Penyebab penyakit lupus pada anak
Lupus merupakan penyakit autoimun yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh (imunitas) menyerang sel serat jaringan sehat. Namun, dokter masih belum mengetahui pasti penyebab penyakit lupus pada anak.
Penyakit ini tidaklah menular dan juga bukan penyakit turunan. Bahkan, anak yang terlahir dari orangtua penderita lupus hanya memiliki risiko sekitar 5 persen untuk terkena penyakit tersebut.
Meski para peneliti menilai bahwa faktor genetik berperan penting dalam memicu penyakit autoimun pada anak namun itu bukanlah satu-satunya faktor risiko.
Beberapa faktor lingkungan juga dapat memicu terjadinya lupus, seperti infeksi, sinar ultraviolet, dan stres yang ekstrem.
Selain itu, melihat sebagian besar penderita lupus adalah perempuan, maka hormon juga berperan penting dalam memicu adanya penyakit lupus, salah satunya hormon estrogen.
Melansir dari Mayo Clinic, faktor eksternal lain seperti infeksi bakteri dan obat-obatan tertentu juga berpotensi memicu penyakit lupus.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"