KONTEKS.CO.ID – Asam lemak esensial diperlukan bagi manusia untuk menjalankan fungsi sistem dalam tubuh.
Ada dua jenis asam lemak yaitu asam lemak esensial dan asam lemak non-esensial.
Perbedaan keduanya adalah asam lemak esensial hanya dapat diperoleh dari sumber makanan, sedangkan asam lemak non esensial dapat diproduksi di dalam tubuh.
Tubuh kita mengubah asam amino dalam makanan yang kita makan menjadi Asam lemak esensial dapat dibuat, tetapi asam esensial tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia.
Ada dua jenis asam lemak esensial, asam lemak omega-6 dan asam lemak omega-3 yang lebih dikenal. Kedua omega ini sangat penting bagi tubuh kita.
Omega-3 dan omega-6 membentuk senyawa yang disebut eikosanoid, tetapi eikosanoid omega-3 dan omega-6 memiliki fungsi yang berbeda dan berasal dari sumber makanan yang berbeda.
Asam lemak omega-3 meningkatkan kesehatan jantung dan terutama berasal dari protein hewani seperti ikan.
Sebaliknya, eikosanoid turunan omega-6 bekerja untuk meningkatkan respons kekebalan, peradangan, dan tekanan darah.
Biasanya berasal dari sumber tanaman seperti kacang-kacangan dan biji-bijian.
Omega-3 memiliki tiga asam lemak yaitu
- EPA (eicosapentaenoic acid). EPA adalah “omega-3 laut” karena ditemukan pada ikan.
- DHA (asam dokosaheksaenoat). DHA juga merupakan omega-3 laut yang ditemukan pada ikan.
- ALA (asam alfa-linolenat). ALA adalah bentuk omega-3 yang ditemukan pada tanaman.
Asam lemak omega-3 adalah sejenis asam lemak tak jenuh yang mengurangi peradangan di seluruh tubuh dan melindungi dari risiko penyakit jantung dan stroke.
Peran lemak omega-3 dalam menjaga kesehatan jantung adalah:
- Tekanan darah saya turun sedikit.
- Mengurangi pembekuan darah.
- Mengurangi risiko stroke dan gagal jantung.
- Meningkatkan kolesterol HDL.
- Mengurangi detak jantung tidak teratur
- Selain peran utamanya dalam kesehatan jantung, omega-3 juga dapat membantu mengendalikan lupus, eksim, dan artritis reumatoid.
- Studi menunjukkan bahwa asam lemak omega-3 juga dapat mencegah penyakit usus, asma, dan beberapa penyakit mental.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"