KONTEKS.CO.ID – Norepinefrin atau noradrenalin adalah hormon stres yang dapat dilepaskan ke dalam darah dari kelenjar adrenal. Hormon ini juga merupakan neurotransmiter yang dapat mengirimkan sinyal kepada sel saraf.
Norepinefrin merupakan bagian penting dari sistem saraf dan dilepaskan saat otak sedang merasakan peristiwa yang membuat stres terjadi.
Selain itu hormon norepinefrin juga merupakan bagian dari respons darurat dalam tubuh terhadap bahaya yang juga dikenal sebagai respons fight-or-flight.
Norepinefrin juga bermanfaat sebagai obat untuk meningkatkan dan menjaga tekanan darah, serta mengontrol kondisi kesehatan tertentu seperti serangan jantung, tekanan darah rendah, dan juga reaksi obat.
Sebagai neurotransmiter pada otak dan sumsum tulang belakang, norepinefrin juga dapat memengaruhi suatu siklus tidur, suasana hati, dan juga ingatan seseorang.
Norepinefrin juga dapat dengan mudah menyempitkan pembuluh darah yang menjaga tekanan darah kita pada saat mengalami stres.
Tak hanya itu, norepinefrin juga dapat digunakan untuk mengobati tekanan darah rendah yang dapat mengancam jiwa, yang dapat terjadi dengan kondisi medis tertentu atau bahkan dengan prosedur operasi.
Pada umumnya norepinefrin ini diberikan secara intravena. Pada saat mengalami hipotensi, tubuh kita akan mengalami syok septik dan syok neurogenik.
Pada syok septik, racun akan dilepaskan dari infeksi yang dapat menyebabkan adanya respons peradangan di dalam tubuh.
Sedangkan pada syok neurogenik, sinyal saraf di seluruh tubuh mengalami gangguan dan cedera pada tulang belakang yang dapat menjadi salah satu penyebab syok jenis ini.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"