KONTEKS.CO.ID – Kortisol adalah hormon steroid hasil produksi dua kelenjar adrenal di setiap ginjal yang membantu tubuh untuk merespons stres.
Melansir healthdirect, kortisol memiliki banyak fungsi penting yang bekerja pada beberapa bagian tubuh. Selain merespons stres atau bahaya juga dapat meningkatkan metabolisme glukosa dan mengontrol tekanan darah. Dalam waktu singkat, kortisol juga dapat meningkatkan sistem kekebalan dengan membatasi peradangan.
Hormon ini tentu sebagai respons alami dan sehat terhadap ancaman. Tubuh akan mengendalikan produksi jumlah kortisol untuk memastikan keseimbangannya yang tepat.
Kortisol dapat memengaruhi hampir setiap sistem organ dalam tubuh, termasuk sistem saraf, imun, kardiovaskular, pernapasan, dan reproduksi.
Saat kita stres, kelenjar akan melepaskan kortisol dengan porsi banyak ke aliran darah. Padahal memiliki kadar keseimbangan kortisol sangat penting untuk kesehatan.
Society for Endocrinology menjelaskan bahwa terlalu banyak hormon kortisol dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan sindrom Cushing.
Hal ini karena adanya berbagai faktor, seperti tumor yang menghasilkan hormon adrenokortikotropik atau penggunaan obat jenis tertentu.
Selain itu, ada juga hubungan antara peningkatan kadar kortisol dengan sejumlah kondisi kejiwaan seperti kecemasan dan depresi. Namun, hal ini belum dipahami sepenuhnya dan perlu beberapa kajian.
Kadar kortisol yang tinggi juga dapat menyebabkan kurangnya gairah seks dan ketidateraturan siklus menstruasi pada perempuan.
Sedangkan, bila tubuh terlalu sedikit memiliki hormon kortisol bisa menyebabkan gejala bertahap. Gejalanya seperti kelelahan, pusing, penurunan berat badan, kelemahan otot, perubahan suasana hati dan penggelapan kulit.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"