KONTEKS.CO.ID – Kebakaran hutan merupakan bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Akibat dari adanya penebangan hutan secara ilegal dan ditambah suhu yang tinggi saat musim kemarau, juga berpotensi menjadi penyebab kebakaran hutan.
Selain dapat menelan korban jiwa dan kerusakan material, kebakaran hutan juga dapat menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan.
Pada umumnya, kondisi kesehatan yang paling sering terjadi akibat adanya kebakaran hutan yaitu keluhan pada sistem pernapasan.
Berikut ini adalah beberapa gangguan pernapasan yang harus diwaspadai apabila terkena asap kebakaran hutan.
ISPA
ISPA atau infeksi saluran pernapasan akut merupakan salah satu gangguan sistem pernapasan yang cepat sekali menular.
Kondisi ini tentu saja dapat menyerang salah satu organ pernapasan seperti hidung, faring, dan laring.
Meskipun gangguan ini disebabkan oleh virus dan bakteri, akan tetapi korban kebakaran hutan pun juga harus tetap waspada.
Iritasi tenggorokan
Asap kebakaran hutan juga dapat menyebabkan terjadinya suatu iritasi pada saluran tenggorokan. Terdapat partikel-partikel yang terkandung dalam asap kebakaran tersebut dapat menyebabkan batuk dan juga peradangan pada area faring.
Apabila asap tersebut terhidup hanya beberapa saat, maka iritasi yang terjadi pada tenggorokan dapat sembuh dengan mudah.
Akan tetapi, jika menghirup asap dalam waktu yang panjang, maka iritasi yang terjadi pada tenggorokan tenggorokan dapat semakin parah.
Asma
Asma juga merupakan salah satu gangguan pada sistem pernapasan yang paling umum dikeluhkan oleh masyarakat pada saat terjadi kebakaran hutan.
Kebakaran hutan juga dapat menyebabkan asma karena terdapat polusi udara dari asap yang mengandung partikel-partikel dan menyebabkan batuk serta sesak napas.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"