KONTEKS.CO.ID – Lemak trans adalah jenis lemak tak jenuh yang terbentuk secara alami di dalam tubuh hewan seperti sapi, kambing, dan domba. Produksi jenis lemak ini secara artifisial melalui proses hidrogenasi minyak nabati.
Lemak tak jenuh ini biasanya terdapat dalam makanan seperti makanan cepat saji, kue, kue kering, keripik kentang, margarin, dan mentega.
Lemak ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, karena dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh dan menurunkan kadar kolesterol baik (HDL).
Oleh karena itu, sebaiknya mengurangi konsumsi makanan yang mengandung lemak tak jenuh. Dan memilih makanan dengan lemak sehat seperti asam lemak tak jenuh dan omega-3.
Beberapa negara bahkan telah melarang penggunaan lemak tersebut dalam makanan.
Tips Menghindari
Berikut adalah beberapa tips untuk menghindari lemak trans dalam makanan:
- Periksa label makanan: Perhatikan label makanan dan hindari produk yang mengandung “lemak trans” atau “minyak terhidrogenasi”.
- Hindari makanan cepat saji: Makanan cepat saji seringkali mengandung lemak trans tinggi, jadi hindari makanan cepat saji dan pilih makanan yang lebih sehat.
- Pilih makanan alami: Seperti buah-buahan, sayuran, daging segar, dan ikan daripada makanan olahan atau kemasan yang sering mengandung lemak trans.
- Gunakan minyak sehat: Seperti minyak zaitun, minyak kanola, atau minyak kelapa daripada margarin atau mentega.
- Pilih camilan yang sehat: Seperti kacang-kacangan, buah-buahan segar, atau keripik sayuran daripada camilan yang mengandung lemak trans tinggi seperti keripik kentang atau kue kering.
- Masak makanan sendiri: Memasak makanan sendiri dapat membantu mengontrol jenis lemak dan jumlah lemak yang kita konsumsi. Gunakan bahan-bahan sehat dan hindari penggunaan minyak nabati yang mengandung lemak tak jenuh.
Dengan mengikuti tips ini, kita dapat menghindari konsumsi lemak trans dan memilih makanan yang lebih sehat untuk kesehatan jantung dan tubuh kita secara keseluruhan.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"