KONTEKS.CO.ID — Merokok adalah menghirup asap rokok yang mengandung nikotin dan karbon dioksida. Merokok dapat membuat seseorang tergantung pada nikotin, meningkatkan risiko berbagai penyakit, termasuk kanker dan penyakit jantung.
Merokok juga dapat meningkatkan risiko untuk mengembangkan penyakit lain, seperti diabetes dan gangguan paru-paru.
Merokok mengandung berbagai jenis racun yang berbahaya, di antaranya:
1. Karbon monoksida (CO): Karbon monoksida adalah gas beracun yang mengganggu aliran oksigen ke otak dan jantung.
2. Nikotin: Nikotin adalah zat adiktif yang ditemukan di dalam semua jenis tembakau. Ini membuat orang merasa ketergantungan dan dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang.
3. Polutan udara: Polutan udara adalah partikel berbahaya yang dapat menyebabkan asma, bronkitis, dan penyakit jantung.
4. Benzena: Benzena adalah bahan kimia yang berbahaya dan dapat menyebabkan kanker.
5. Radikal bebas: Radikal bebas adalah molekul reaktif yang dapat menyebabkan kerusakan DNA dan kanker.
6. Amonia: Amonia adalah bahan kimia yang dapat menyebabkan iritasi saluran napas dan radang paru-paru.
7. Arsenik: Arsenik adalah zat beracun yang dapat menyebabkan kerusakan organ dan kanker.
8. Logam berat: Logam berat, seperti tembaga, timbal, dan seng, dapat menyebabkan kerusakan otak dan fungsi hati.
Disamping bahaya yang diperoleh, ternyata merokok juga memiliki manfaat seperti berikut ini:
1. Merokok dapat membantu mengurangi stres dan tekanan emosional sementara.
2. Merokok dapat meningkatkan tingkat energi dan ketenangan sementara.
3. Merokok membantu mengurangi mual dan muntah pada wanita hamil.
4. Merokok dapat membantu mengurangi nyeri pada orang yang menderita penyakit tertentu, seperti lupus dan sindrom Raynaud.
5. Merokok dapat meningkatkan kinerja mental dan fokus.
6. Merokok dapat mengurangi risiko depresi.
7. Merokok dapat membantu orang yang memiliki gangguan tidur untuk mendapatkan tidur yang lebih baik.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"