KONTEKS.CO.ID – Campak adalah penyakit infeksi oleh paramyxovirus yang dapat menyebar melalui udara atau kontak dengan sekresi orang yang terinfeksi.
Campak atau tampek termasuk penyakit yang cukup serius dan bisa menyerang siapa saja, terutama anak-anak. Seiring dengan keberadaannya, ada juga mitos-mitos yang berkembang tentang penyakit ini.
Berikut ini adalah beberapa mitos yang perlu Anda ketahui beserta fakta-fakta yang sebenarnya.
Mitos 1: Campak adalah penyakit ringan
Fakta: Campak adalah penyakit yang serius dan dapat menyebabkan komplikasi yang berpotensi mengancam nyawa, terutama pada anak-anak kecil dan orang yang kekebalannya rendah.
Komplikasi yang mungkin terjadi meliputi radang paru-paru, infeksi telinga, kerusakan saraf, kejang, dan bahkan kematian.
Mitos 2: Hanya anak-anak yang bisa terinfeksi campak
Fakta: Meskipun campak paling umum terjadi pada anak-anak, namun orang dewasa juga dapat terinfeksi virus ini. Orang yang belum pernah mendapatkan vaksin atau yang belum pernah terinfeksi sebelumnya berisiko tertular virus campak.
Mitos 3: Vaksin campak menyebabkan autis
Fakta: Penelitian telah menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara vaksin campak dan autisme. Klaim ini hanya berdasar pada studi dan sudah terbantah secara ilmiah.
Namun, jika Anda memiliki kekhawatiran tentang efek samping vaksinasi, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter.
Mitos 4: Campak hanya menyebar melalui udara
Fakta: Campak dapat menyebar melalui udara, tetapi juga dapat menyebar melalui sentuhan dengan benda atau permukaan yang terkontaminasi oleh virus.
Oleh karena itu, menjaga kebersihan dan menjaga jarak sosial juga penting dalam pencegahan penyebaran penyakit ini.
Mitos 5: Tidak ada cara untuk mencegah campak
Fakta: Vaksinasi adalah cara terbaik untuk mencegah campak. Vaksin campak sangat efektif untuk semua orang, terutama anak-anak dan orang yang belum pernah menjalani vaksinasi sebelumnya.
Selain vaksinasi, Anda dapat mencegah penyebaran campak dengan mencuci tangan secara teratur, menjaga jarak dari orang yang sakit, dan menghindari berbagi barang-barang pribadi seperti handuk atau sikat gigi.
Mitos 6: Jika sudah pernah terkena campak, maka sudah kebal seumur hidup
Fakta: Sebagian besar orang yang pernah terkena campak akan memiliki kekebalan seumur hidup terhadap penyakit ini. Namun, pada beberapa kasus, kekebalan ini dapat menurun seiring waktu, sehingga seorang individu dapat terinfeksi lagi.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mempertahankan jadwal vaksinasi yang dianjurkan untuk memastikan kekebalan terhadap campak.
Mitos: Tidak ada pengobatan untuk campak
Fakta: Tidak ada pengobatan khusus untuk campak, tetapi gejalanya bisa diatasi dengan memberikan perawatan suportif seperti istirahat dan minum banyak air.
Jika terjadi infeksi bakteri Anda mungkin akan membutuhkan antibiotik. Sebagai langkah pencegahan, maka seseorang perlu menjalani program vaksin imunisasi.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"