KONTEKS.CO.ID – Dyscalculia adalah kesulitan dalam memahami dan mempelajari konsep matematika dasar seperti mengingat angka (tanggal, nomor telepon, nomor rumah), menghitung, mengelompokkan angka, dan memahami sistem angka.
Dyscalculia bukanlah gangguan jiwa dan dapat menyerang siapa saja. Namun, kondisi tersebut biasanya terjadi pada anak-anak berusia antara 6 dan 9 tahun.
Sebuah penelitian menemukan bahwa sekitar 3-7% anak sekolah dasar (SD) menderita diskalkulia. Kondisi ini umum terjadi pada anak-anak dengan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), tetapi diskalkulia bukanlah gangguan mental.
Berikut beberapa ciri anak dengan Dyscalculia dilansir dari berbagai sumber.
- Mereka panik setiap kali datang ke kelas matematika
- Kesulitan menilai besaran, misalnya pembagian
- Kesulitan menghubungkan angka dengan kata-kata yang diwakilinya (1 dan “1”)
- Kesulitan menghitung uang
- Kesulitan membaca jam, kesulitan mengingat kombinasi seperti nomor telepon
- Kesulitan mengikuti petunjuk langkah demi langkah dan mengenali pola
- Pola serupa seperti 75 dan 57 membuat bingung
jika Anda menghadapi situasi selain gejala di atas. Gejala emosional ini termasuk kemarahan, ketakutan, dan kecemasan, serta gejala fisik seperti mual, muntah, berkeringat, dan sakit perut.
Itulah tadi penjelasan mengenai penyakit diskalkulia. Semoga bermanfaat***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"