KONTEKS.CO.ID – Gelatin adalah zat yang berasal dari proses ekstraksi kolagen pada tulang rawan dan kulit hewan, seperti sapi, ikan, dan babi.
Pemanfaatan zat ini sebagai bahan tambahan pada makanan, seperti obat-obatan, produk kesehatan, dan kecantikan sudah banyak beredar.
Meski bermanfaat bagi kesehatan, terutama dalam menjaga fungsi otak, kulit, dan rambut, hingga sebagai bahan pengawet pada vaksin. Nyatanya hingga saat ini, produk berbahan gelatin masih menjadi kontroversial.
Banyak umat Muslim merasa kebingungan dalam mengonsumsi atau menggunakan produk yang mengandung zat tersebut karena takut terbuat dari protein babi.
Beberapa aturan agama dan program diet memang menganggap konsumsi ekstraksi kolagen dari hewan tertentu sebagai hal yang dilarang atau dibatasi.
Dalam masyarakat Muslim misalnya, mereka menganggap bahwa zat yang terbuat dari protein babi adalah haram. Bahkan jika berasal dari sapi yang tidak melalui proses penyembelihan sesuai syariat agama.
Begitupun aturan kosher yang menyerupai hal tersebut. Vegan, vegetarian, dan komunitas Sikh, Hindu, dan Jain juga memiliki batasan dalam mengonsumsi gelatin.
Menurut laporan Grand View Research, Eropa adalah pasar terbesar untuk penggunaan kulit babi sebagai bahan baku gelatin. Untuk itu, di sana banyak perusahaan yang menandai produk mereka sebagai halal.
Di Eropa, GME memberikan sertifikasi halal untuk bahan makanan dan obat-obatan, tetapi produk tersebut harus melalui inspeksi oleh badan sertifikasi Islam legal.
Meski banyak masyarakat dan cendekiawan Muslim percaya bahwa gelatin apa pun yang terbuat dari hewan adalah haram. Ternyata ada juga pendapat lain yang menyatakan hal berbeda.
Su’aad Salih, seorang profesor Fiqih di Universitas Al-Azhar, mengatakan bahwa gelatin dari hewan yang dagingnya halal maka gelatin tersebut halal.
Begitu pula dengan semua makanan yang menggunakan bahan darinya. Namun, jika hewan tersebut dari daging haram seperti babi, maka gelatin yang terbuat juga haram.
Perdebatan mengenai kehalalan gelatin masih berlangsung, terutama dalam komunitas Muslim di seluruh dunia. Namun, penting bagi setiap individu untuk memahami sumber dan jenis gelatin yang terdapat pada produk yang mereka.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"