KONTEKS.CO.ID – Kondisi kulit di sekitar kelopak mata dapat disebabkan oleh berbagai macam hal. Mulai dari peradangan, alergi, infeksi hingga kanker, beberapa memerlukan penanganan segera
Berikut beberapa kondisi kulit yang paling sering terjadi di sekitar kelopak mata:
1. Dermatitis Atopik
Dermatitis Atopik merupakan reaksi terhadap zat atau bahan tertentu. Kondisi kulit ini bisa muncul di sekitar mata saat mata terpapar berbagai alergen atau pemicu alergi, seperti sabun dan sampo, pengawet dalam berbagai produk, termasuk obat tetes mata, pencemaran, asap rokok, bulu hewan atau gigitan serangga, dan parfum.
2. Dermatitis kontak iritan
Dermatitis kontak iritan meliputi kondisi kulit yang umum di sekitar kelopak mata. Kondisi ini dapat terjadi ketika area sekitar kelopak mata bersentuhan langsung dengan zat yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit.
Faktor penyebab gejala dermatitis kontak iritan di sekitar mata antara lain: Kondisi kulit di sekitar kelopak mata ini, seperti dermatitis alergi atau eksim atopik, dapat menyebabkan gatal, kemerahan, perih, dan bengkak di sekitar mata.Istilah medis untuk inflamasi atau pembengkakan kelopak mata di sepanjang tepi kelopak mata.
3. Blefaritis.
Blefaritis biasanya menyerang kedua kelopak mata dan merupakan kondisi mata yang cukup umum.
Kondisi kulit di sekitar kelopak mata ini terjadi ketika kelenjar sebaceous di dasar bulu mata tersumbat sehingga menyebabkan iritasi dan peradangan. Blepharitis dapat terjadi bersamaan dengan borok mata.
Ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko blepharitis.
– Dermatitis seboroik atau ketombe pada kulit kepala dan alis
– Mata kering
– Rosacea
– Reaksi alergi, dll. Alergi terhadap obat tetes mata, larutan lensa kontak atau riasan mata
– Kutu bulu mata atau tungau
-I nfeksi, misalnya konjungtivitis bakteri
4. Herpes zoster Mata
Cacar air pada mata adalah penyakit yang disebabkan oleh virus herpes penyebab cacar air. .Penyakit ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada kulit berupa ruam yang melepuh dan bengkak.
Shingles dapat mempengaruhi kulit di sekitar mata dan kelopak mata. Penyakit ini umumnya berisiko lebih besar bagi orang yang pernah menderita cacar air atau yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah akibat penyakit seperti HIV/AIDS, malnutrisi, dan penuaan.
Selain ruam, herpes mata juga dapat menyebabkan gejala lain yaitu mata berdenyut parah atau nyeri, mata merah, bengkak, pandangan kabur, dan mata peka terhadap cahaya.Herpes zoster harus ditangani dengan tepat karena dapat menyebabkan kehilangan penglihatan yang parah dan bahkan kebutaan.
5. Xanthelasma
Penyakit kulit sekitar kelopak mata selanjutnya adalah Xanthelasma. Penyakit ini ditandai dengan plak atau bercak kekuningan di sekitar sudut kelopak mata. Plak ini disebabkan oleh penumpukan lemak di bawah kulit sekitar mata.
Meski tidak berbahaya dan tidak menyakitkan, kondisi ini bisa memengaruhi penampilan dan menurunkan rasa percaya diri.
Xanthelasma lebih sering terjadi pada orang dengan kolesterol tinggi, obesitas, dan penyakit hati. Xanthelasma juga bisa menjadi faktor risiko penyakit jantung.
6. Tumor atau Kanker Mata
Tumor atau kanker yang muncul di sekitar mata biasanya berupa benjolan, ruam, atau tahi lalat yang membesar dan tumbuh dengan cepat. Beberapa tumor di sekitar mata bersifat jinak dan tidak berbahaya, namun beberapa dapat menjadi kanker. Tumor ganas ini disebut kanker mata.
Kanker mata lebih sering terjadi pada orang yang sering terpapar sinar matahari secara berlebihan atau terpapar radiasi nuklir. Melanoma okular adalah jenis kanker yang muncul di kulit sekitar mata. Namun, kanker ini lebih sering menyerang bagian dalam bola mata.
Gangguan kulit pada kelopak mata umumnya aman jika sembuh secara spontan, dengan pengobatan sendiri di rumah, atau jika tidak mempengaruhi penglihatan.
Itulah tadi penyakit kulit di sekitar mata. Semoga bermanfaat.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"