KONTEKS.CO.ID – Apa itu sesar baribis? Sesar baribis ini termasuk dalam sesar aktif yang membentang dari timur hingga barat Pulau Jawa.
Sesar sendiri merupakan sebuah patahan atau bidang rekahan yang disertai dengan adanya pergeseran relatif terhadap blok batuan lainnya.
Dikutip dari buku karya Marland Billings berjudul Structural Geology mengatakan bahwa, sesar atau patahan ini dapat terbentuk akibat adanya sebuah gaya pada batuan sehingga batuan tidak mampu lagi menahannya. Secara umum, sesar ini adalah sebagai tempat terjadinya gempa bumi.
Perlu diketahui, sesar aktif ini menjadi salah satu pemicu terjadinya bencana alam gempa bumi di darat. Sesar baribis ini adalah salah satu di antara 31 sesar aktif yang ada di Pulau Jawa.
Menurut informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tahun 2022 menyampaikan bahwa, sesar baribis aktif ini bisa menjadi pemicu dan berpotensi menimbulkan gempa yang ada di sebagian wilayah bagian barat Pulau Jawa.
Sehingga, daerah yang berada di jalur sesar aktif ini bisa dikatakan menjadi daerah rawan gempa bumi. Zona sesar baribis ini diketahui berada di Kabupaten Majalengka.
Menurut beberapa sumber, jalur sesar baribis ini membentang dari Kabupaten Purwakarta hingga ke perbukitan baribis di Kabupaten Majalengka.
Sementara, untuk daerah yang dilalui oleh jalur sesar ini mulai dari kota besar, seperti Bogor, Bekasi dan Jakarta yang diperkirakan memiliki panjang sekitar 100 km.
Dikutip dari penelitian yang dipublikasikan di Scientific Reports-Nature ini, juga menambah bukti ancaman gempa yang mengepung Jakarta dan sekitarnya.
Bahkan, penelitian oleh Guru Besar Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan ITB Sri Widiyantoro dkk juga menunjukkan bahwa, sesar baribis aktif ini akan menyimpan ancaman besar.
Perlu diketahui pula, jika BMKG telah memberikan tanggapan melalui Daryono (Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG) yang mengatakan bahwa, adanya prediksi tentang gempa tersbut tidak mempunyai dasar yang valid untuk dapat dipercaya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"