KONTEKS.CO.ID – Strict Parents adalah keadaan saat orangtua yang memberikan standart dan target pada anak anak mereka.
Ketika memasang standart tinggi dengan dukungan hangat dan responsif pada anak-anak mereka, orangtua harusnya menjadi sosok yang berwibawa. Mereka harus tetap memberikan ruang bagi anak-anak untuk berfikir mandiri.
Tapi sayangnya, kebanyakan Strict Parents benar-benar menerapkan aturan yang tidak boleh dilanggar, bahkan tidak menerima masukan.
Tipe Strict Parents seperti inilah yang justru akan membuat anak-anak merasa tertekan. Strict Parents dengan gaya penuh tekanan dan tidak responsif otoriter, tentu akan membentuk karakter anak yang rendah diri dan mengalami berbagai masalah dalam mental dan perilakunya.
Sadari Sifat Strict Parent Anda
Perlu diwaspadai bila sifat strict parents Anda sudah melebihi batas. Biasanya, kita tidak sadar telah mengatur perilaku anak di depan umum. Padahal, banyak aturan yang sudah diterapkan untuk anak-anak di rumah dan harus dipatuhi.
Mulai sadari juga bila kita cenderung mengomel, bahkan mulai meneriaki anak kita, daripada memberi dukungan dan pujian atas apa yang telah mereka perbuat.
Kencenderungan, orangtua yang berlebihan dalam menjalan sifat strict parent lebih sering hanya ingin anak patuh, ketimbang mendengarkan keinginan anak.
Tahap yang lebih bahaya akan terjadi bila orangtua kemudian lebih senang memberikan hukuman dengan alasan kedisiplinan. Pilihan ini ditetapkan, dan tentu secara tidak sadar tidak memberikan anak pilihan. Hukuman akan menjadi satu-satunya solusi.
Bila selalu berpegang pada hukuman, orangtua nantinya tidak peduli lagi untuk memberi alasan kenapa mereka melakukan hal yang disiplin untuk anak. Hal yang terparah akan terjadi, orangtua kemudian akan tidak percaya pada anak.
Setelah perlakuan-perlakuan dengan nama disiplin itu diterapkan, akhirnya anak akan terkurung. Orangtua sulit memberi izin kepada anak untuk bermain di luar rumah. Dan kemudian, memberi ancaman bila mereka memberikan izin kepada anaknya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"