KONTEKS.CO.ID — Apa itu piercing? Benarkah katanya bisa mempercantik penampilan seseorang? Simak selengkapnya di dalam artikel berikut ini.
Apa itu piercing? Seni ini diklaim bisa mempercantik penampilan seseorang? Benarkah begitu?
Piercing atau penindikan tubuh adalah praktik menghias tubuh dengan menindik kulit dan menyisipkan perhiasan seperti cincin melalui lubang tersebut.
Meskipun praktik ini telah dilakukan selama berabad-abad, piercing baru-baru ini menjadi populer di seluruh dunia dan telah menjadi bagian dari budaya populer.
Dilansir dari beberapa sumber, berikut jenis piercing yang dapat dilakukan pada berbagai bagian tubuh, seperti berikut ini:
Berikut adalah beberapa jenis piercing yang umum dilakukan pada berbagai bagian tubuh:
1. Piercing Telinga: Ini adalah jenis piercing yang paling umum, yang dilakukan pada daun telinga, helix, tragus, antitragus, daith, dan rook.
2. Piercing Hidung: Jenis piercing ini meliputi nostril piercing dan septum piercing, yang dilakukan pada septum hidung.
3. Piercing Bibir: Jenis piercing ini meliputi labret piercing, yang dilakukan pada bagian bawah bibir, dan Madonna piercing, yang dilakukan di atas bibir.
4. Piercing Lidah: Jenis piercing ini meliputi lidah tengah atau lidah tepi piercing, yang dilakukan pada lidah.
5. Piercing Alis: Jenis piercing ini meliputi horizontal eyebrow piercing dan vertical eyebrow piercing, yang dilakukan pada alis.
6. Piercing Puting: Jenis piercing ini meliputi puting perempuan dan puting laki-laki piercing.
7. Piercing Kewanitaan: Jenis piercing ini meliputi klitoris piercing, hood piercing, dan labia piercing.
8. Piercing Kepala: Jenis piercing ini meliputi dermal anchoring, yang dapat dilakukan pada kulit kepala, dan surface piercing, yang dilakukan pada permukaan kepala atau leher.
9. Piercing Perut: Jenis piercing ini meliputi belly button piercing atau navel piercing, yang dilakukan pada perut.
10. Piercing Dada: Jenis piercing ini meliputi sternum piercing atau nipple piercing, yang dilakukan pada daerah dada.
11. Piercing Ekstremitas: Jenis piercing ini meliputi piercing pada jari-jari tangan atau kaki dan piercing pada tulang kering.
Pada dasarnya, piercing melibatkan membuat lubang di kulit dan memasukkan perhiasan ke dalamnya. Prosedur piercing dilakukan oleh seorang ahli piercing yang telah dilatih secara khusus untuk memastikan sterilisasi peralatan dan kenyamanan pasien.
Sebelum piercing dilakukan, area yang akan ditindik dibersihkan dengan antiseptik dan sedikit alkohol. Perhiasan yang digunakan untuk piercing dapat terbuat dari berbagai macam bahan, termasuk logam, plastik, atau kayu.
Namun, yang paling umum digunakan adalah logam seperti emas, perak, dan baja tahan karat. Beberapa orang mungkin alergi terhadap logam tertentu, jadi penting untuk memilih perhiasan yang cocok dengan kulit Anda.
Selain faktor estetika, piercing juga bisa dilakukan karena alasan budaya atau keagamaan. Misalnya, beberapa suku bangsa di Afrika melakukan piercing pada bibir atau telinga sebagai bentuk tradisi atau kepercayaan. Beberapa agama juga mengizinkan atau bahkan mewajibkan anggotanya untuk melakukan piercing tertentu.
Namun, piercing juga memiliki risiko dan efek samping yang perlu diperhatikan. Infeksi dan pendarahan adalah komplikasi umum yang dapat terjadi setelah piercing. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebersihan area yang telah ditindik dan menghindari mengganti perhiasan terlalu cepat.
Selain itu, beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi atau iritasi kulit pada area piercing. Jika terjadi infeksi atau masalah lain, segera konsultasikan dengan dokter atau ahli piercing untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Dalam kesimpulan, piercing adalah praktik menghias tubuh yang populer di seluruh dunia. Namun, seperti semua jenis tindakan medis atau kosmetik, penting untuk mempertimbangkan risiko dan manfaatnya sebelum melakukan piercing.
Pastikan Anda melakukan piercing pada tempat yang terpercaya dan dilakukan oleh ahli piercing yang berpengalaman.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"