KONTEKS.CO.ID – Tunanetra adalah kondisi dimana seseorang mengalami gangguan penglihatan yang beragam, mulai dari yang sangat ringan hingga yang paling parah yaitu buta total.
Istilah tunanetra sendiri tidak hanya untuk orang yang sama sekali tidak bisa melihat, melainkan juga bagi orang yang mengalami gangguan penglihatan dengan ukuran tertentu.
Tunanetra adalah kondisi seseorang yang buta total atau hingga orang yang masih memiliki sisa daya penglihatan. Namun dalam hal ini mereka tapi tak mampu memakai penglihatannya untuk membaca tulisan berukuran 12 point dalam keadaan cahaya normal walaupun sudah dibantu kacamata.
Secara Internasional, klasifikasi kebutaan terbagi dalam dua kondisi, yaitu gangguan penglihatan jarak jauh dan gangguan penglihatan jarak dekat.
Pada gangguan penglihatan jarak jauh sendiri ada empat kategori, yaitu kategori ringan, sedang, parah, dan buta total.
Sementara pada gangguan penglihatan jarak dekat, kriterianya ada pada tingkat ketajaman visual dekat yang lebih buruk bahkan saat memakai alat bantu sekalipun.
Beberapa karakteristik tunanetra yang umum terjadi adalah penglihatan kurang tajam daripada milik orang lain dan memiliki lensa mata yang keruh atau terdapat cairan tertentu.
Selain itu, posisi mata sulit terkendali oleh saraf otak hingga terjadi kerusakan susunan saraf otak yang berkaitan dengan penglihatan.
Tanda-tanda Gangguan Penglihatan pada Anak
Gangguan penglihatan seperti ini dapat terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa. Namun, pada anak-anak, gangguan penglihatan dapat terjadi secara tersembunyi, sehingga perlu adanya perhatian dari orangtua untuk mengenali tanda-tanda gangguan penglihatan pada anak.
Pada usia 6-8 minggu, bayi seharusnya sudah dapat memusatkan pandangannya pada suatu objek dan mengikuti gerakan objek tersebut.
Selanjutnya, pada bayi usia 4 bulan mata harus sejajar dengan benar. Maka, apabila bayi tidak menunjukkan kemajuan tersebut, besar kemungkinan ia akan mengalami gangguan penglihatan.
Berikut adalah ciri-ciri anak tunanetra yang harus orang tua waspadai:
- Mata bergerak dengan cepat dari segala sisi tanpa tujuan
- Mata tidak mengikuti wajah atau objek
- Menggosok mata terus-menerus
- Tidak pernah melakukan kontak mata dengan orang sekitar atau lawan bicara
- Mata tidak bereaksi terhadap cahaya terang dalam ruangan
- Pupil mata tampak putih atau keruh
- Memegang benda sangat dekat dengan wajahnya
- Merasa lelah setelah melihat sesuatu dari dekat
- Lebih baik melihat di siang hari daripada malam hari
- Sering tersandung karena kemampuan penglihatan tidak optimal.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"