KONTEKS.CO.ID – Berbagai macam bahan bisa digoreng, dari tahu hgingga tempe hingga pisang. Teksturnya yang renyah dan rasanya yang gurih membuat jajanan ini laku sebagai takjil berbuka puasa. Meski bahan utamanya sehat, proses penggorengan bisa menambah kalori dan lemak pada masakan.
Metode penggorengan tinggi meningkatkan jumlah kalori makanan, terutama jika makanan yang digoreng dilapisi tepung.
Selain itu, suhu tinggi yang digunakan selama proses penggorengan juga dapat meningkatkan jumlah lemak trans. Tentu saja, asupan kalori yang berlebihan tidak baik untuk kesehatan Anda.
Terus makan gorengan dalam jumlah besar saat berbuka puasa dapat meningkatkan risiko diabetes dan obesitas. Dan juga terlalu banyak makan gorengan bisa menyebabkan obesitas, kolesterol tinggi, dan peningkatan risiko penyakit jantung.
Gorengan setelah puasa memang baik, tapi jangan berlebihan. Sepotong gorengan favorit saja sudah akan menggugah lidah setelah seharian berpuasa.
Untuk alternatif yang lebih sehat, Anda bisa menyiapkan gorengan sendiri di rumah menggunakan minyak sekali pakai yang rendah lemak trans, bisa juga digoreng, sehingga jumlah kalorinya tidak terlalu tinggi.
Selain gorengan, pola makan yang seimbang, bergizi, dan asupan cairan harian yang cukup juga penting. Perlu diketahui bahwa Anda harus memenuhinya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"