KONTEKS.CO.ID – Bagi banyak orang Indonesia, tidak ada makanan yang lengkap tanpa rasa pedas.
Namun sayangnya, sakit maag dan diare seringkali dikaitkan dengan mengonsumsi makanan pedas.
Padahal, selama tidak berlebihan, Anda tahu manfaat kesehatan dari mengonsumsi makanan pedas.
Manfaat makan makanan pedas sebagian besar disebabkan oleh senyawa aktif yang disebut capsaicin. Capsaicin ini merupakan senyawa aktif unik yang memberikan rasa pedas dan pedas pada berbagai bahan makanan seperti cabai, paprika, jalapeno dan merica. Mengutip dari beberapa sumber berikut adalah beberapa manfaat kesehatan dari mengkonsumsi makanan pedas:
1. Menurunkan berat badan
Senyawa capsaicin pada makanan pedas dapat mengurangi nafsu makan dan membuat Anda merasa kenyang lebih lama. Capsaicin yang biasa ditemukan pada banyak makanan pedas diketahui dapat meningkatkan metabolisme tubuh. Beberapa penelitian bahkan mengklaim bahwa senyawa ini dapat meningkatkan kemampuan tubuh untuk memecah lemak menjadi energi.
2. Menjaga kesehatan jantung
Menurut beberapa penelitian, hal ini sering dikaitkan dengan penurunan risiko hipertensi dan kolesterol tinggi. Dengan mengurangi risiko hipertensi dan kolesterol tinggi, kesehatan jantung dapat lebih terjaga.
3. Mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus
Menurut penelitian, senyawa capsaicin yang terdapat pada makanan pedas juga dapat mendukung pertumbuhan bakteri baik di dalam usus, yang berguna untuk melindungi dan menjaga kesehatan pencernaan.
Tidak hanya itu, menjaga pertumbuhan bakteri baik di usus juga dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh sehingga tidak mudah terserang penyakit.
4. Mengurangi resiko kanker
Capsaicin, yang banyak ditemukan pada makanan pedas, terutama cabai, juga memperlambat pertumbuhan sel kanker. Namun, manfaat makanan pedas di sini masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Nah itulah beberapa manfaat kesehatan yang bisa kamu dapatkan dengan mengonsumsi makanan pedas. Namun, perlu diingat bahwa meskipun makanan pedas memiliki banyak manfaat, namun tidak disarankan untuk menggunakan terlalu banyak.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"