KONTEKS.CO.ID — Di balik kelezatannya, ada bahaya mie instan yang mengintai bagi para penikmatnya. Apa sajakah itu? Simak selengkapnya di sini.
Mie instan berbentuk mie kering yang diisi dengan bumbu dan minyak sayur. Proses pengolahannya pun sangat sederhana, menjadikan mi instan sebagai menu pilihan saat lapar di malam hari atau di tengah kesibukan.
Anda tinggal merebus mi dalam air mendidih dan mencampurnya dengan bumbu yang ada. Namun tahukah Anda ada banyak bahaya yang mengintai di balik mi instan?
Berbagai resiko dan bahaya mie instan
Mie instan terkadang dicap sebagai makanan yang tidak sehat karena tinggi karbohidrat, lemak dan garam serta rendah protein, serat, vitamin dan mineral.
Sebuah penelitian menemukan bahwa seringnya konsumsi mi instan menurunkan kualitas makanan yang dimakan. Hal ini tentunya berdampak pada kurangnya asupan makanan dalam tubuh.
Selain itu, mi instan dapat membuat Anda berisiko mengalami sindrom metabolik, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes. Konon, makan mie instan terlalu banyak bisa menimbulkan beberapa risiko dan bahaya mie instan.
1. Gangguan pencernaan
Mie instan sebenarnya merupakan jenis makanan yang sulit dicerna sehingga membuat sistem pencernaan bekerja lebih keras. Konsumsi yang sering atau berlebihan dapat menyebabkan gangguan pencernaan.
2. Hipertensi
Bumbu yang digunakan dalam mie instan biasanya tinggi garam dan natrium. Satu bungkus mie instan mengandung sekitar 860 mg natrium.
Jumlah natrium ini tidak ditambahkan ke kandungan natrium dari makanan lain yang dimakan pada hari yang sama.
Padahal, asupan natrium harian yang disarankan setara dengan 2.000-2.400 mg, atau 5-6 gram garam.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa terlalu banyak natrium diketahui menyebabkan tekanan darah tinggi, merusak pembuluh darah, dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
3. Penyakit jantung
Mie instan juga menggunakan MSG (monosodium glutamat) untuk mengencangkan rasanya. Nah, tingginya kadar MSG dan sodium pada mie instan tidak hanya menyebabkan tekanan darah tinggi, tapi juga bisa menyebabkan berbagai masalah jantung.
Oleh karena itu, mi instan tidak dianjurkan untuk penderita tekanan darah tinggi atau gagal jantung kongestif, atau untuk orang yang mengonsumsi berbagai jenis diuretik atau antidepresan.
4. Penyakit ginjal
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, mie instan memang dikenal tinggi garam. Kadar garam dapat mempengaruhi gangguan fungsi ginjal, terutama bila dikonsumsi dalam jumlah banyak dan sering.
Disfungsi ginjal dapat menyebabkan penumpukan natrium dan cairan dalam tubuh. Hal ini menyebabkan kaki membengkak dan cairan menumpuk di sekitar jantung dan paru-paru.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"