KONTEKS.CO.ID – Brotowali adalah tanaman semak merambat yang tumbuh subur di daerah tropis, lalu apa manfaat untuk kesehatan?
Tanaman semak satu ini berperan sebagai obat tradisional di banyak negara, termasuk Indonesia.
Sejak lama, Brotowali atau Tinospora cordifolia memiliki banyak manfaat untuk kesehatan manusia.
Bagian tanaman yang berfungsi sebagai bahan pengobatan bervariasi, mulai dari daun, akar, hingga batangnya karena banyak mengandung nutrisi.
Manfaat pertama
Dapat menurunkan kadar gula darah. Hal ini lantaran brotowali bisa memperbaiki kinerja insulin dan mencegah resistensi hormon, sehingga dapat menjaga stabilnya kadar gula darah.
Namun, perlu berhati-hati saat menggunakan tanaman ini sebagai obat diabetes alami karena bisa menimbulkan efek samping berupa kerusakan hati dan hipoglikemia.
Hal ini terutama jika mengonsumsinya bersamaan dengan obat-obatan dari dokter.
Manfaat kedua
Dapat mencegah kambuhnya gejala alergi seperti bersin, pilek, gatal-gatal, dan bentol-bentol di kulit. Penelitian bahkan menunjukkan bahwa tanaman semak ini mampu mengurangi kambuhnya alergi, seperti eksim dan rhinitis.
Meski demikian, sejauh ini penyakit alergi belum bisa disembuhkan. Anda hanya bisa mencegah gejala dengan menghindari faktor pemicunya alergi agar tidak kambuh.
Manfaat ketiga
Meningkatkan daya tahan tubuh. Tanaman ini mengandung antioksidan, vitamin C, dan beragam nutrisi yang mampu meningkatkan daya tahan tubuh.
Namun, tidak hanya cukup mengonsumsi Brotowali saja ya, Anda juga perlu menjalani pola hidup sehat, seperti berolahraga secara teratur serta cukup istirahat.
Manfaat keempat
Meredakan peradangan. Tanaman ini mengandung zat yang bersifat antiradang alami. Berkat zat tersebut, sejak lama tanaman ini berperan untuk mengatasi kondisi akibat peradangan, seperti demam dan nyeri tubuh.
Manfaat kelima
Dapat membunuh bakteri dan jamur penyebab infeksi karena mengandung zat kimia bersifat antibakteri dan anti jamur.
Penelitian bahkan menunjukkan bahwa ekstrak brotowali dapat mencegah dan membunuh pertumbuhan berbagai jenis bakteri, jamur penyebab infeksi.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"