KONTEKS.CO.ID – DPRD DKI Jakarta buka suara soal berubahnya jalur sepeda dan trotoar menjadi jalan raya di Simpang Santa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Komisi B DPRD DKI Jakarta menilai, perubahan jalur sepeda dan trotoar di Simpang Santa kurang dikaji dengan matang.
Diketahui, berubahnya trotoar dan jalur sepeda di Simpang Santa menuai kritik dari sejumlah pihak.
“Saya melihat, kok, sepertinya kurang matang kajiannya untuk melakukan perubahan itu,” ujar Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail, di DPRD DKI Jakarta, Senin 17 April 2023.
Ismail menilai, pembangunan jalur sepeda dan trotoar di persimpangan itu sudah dikaji dengan matang Pemprov DKI Jakarta saat dipimpin Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Kata Ismail, penghilangan jalur sepeda dan trotoar merupakan langkah yang kontradiktif.
Ismail juga menyorot penghilangan jalur sepeda serta trotoar di Simpang Santa juga dilakukan tanpa komunikasi terlebih dahulu kepada Komisi B DPRD DKI.
Untuk diketahui, Komisi B DPRD DKI Jakarta merupakan mitra kerja Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta selaku pihak yang berwenang atas penghilangan tersebut.
“Pertama, kan itu (jalur sepeda-pedestrian) dibuat sebelumnya dengan kajian yang matang, tiba-tiba tanpa ada satu pembahasan dan komunikasi yang utuh dulu, langsung melakukan perubahan, ini kami sayangkan,” jelas Ismail.
Untuk diketahui, selain menghilangkan jalur sepeda dan pedestrian jalan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga menutup akses putar balik (u-turn).
Sejumlah langkah ini dilakukan untuk mengatasi kemacetan di Ibu Kota.
Namun, pembuatan jalan raya dengan menghilangkan jalur sepeda dan pedestrian itu justru menjadi sorotan masyarakat.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"