KONTEKS.CO.ID – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diminta bertindak tegas terhadap warga yang tinggal di kolong Tol Angke, Jakarta Barat dan diminta belajar dari mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Ketua Fraksi PKB/PPP DRPD DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas mengatakan warga di kolong Tol Angke harus dipindahkan ke rumah susun dan tegas soal pelanggaran seperti Ahok
Hasbiallah berpandangan, warga di kolong Tol Angke sudah melanggar tata kota. Ahok, kata dia tak mentoreris pelanggaran hukum.
“Kalau menurut saya pemerintah salah, itu sudah melanggar tata kota, nggak boleh di tempat yang untuk umum ditempati oleh masyarakat dan itu punya negara dan berarti sama juga pemerintah ini, Pemprov DKI melegalisasi pelanggaran hukum,” kata Hasbiallah kepada wartawan, dikutip Sabtu 24 Juni 2023.
Menurut Hasbiallah, kolong tol tidak layak menjadi permukiman warga.
Dia pun menyalahkan Satpol PP yang tidak cepat bertindak.
“Satu sudah tinggalnya tidak layak, tidak berperikemanusiaan, kedua melanggar aturan, dan yang ketiga pemerintah mampu untuk menempatkan mereka di rumah susun, kenapa tidak ditempatkan di rumah susun,” jelasnya.
Aparat kelurahan, kecamatan dan Satpol PP, lanjutnya, seharusnya bertindak soal permukiman warga di kolong tol itu.
“Kepala Satpol PP-nya yang nggak ngerti ini, tanggung jawab dia itu. Kalau Pemprov tidak ada ketegasan kapan Jakarta jadi kota yang maju. Kita pindah, kita berikan rumah susun, rumah yang layak,” ujarnya.
Hasbiallah meminta Pemprov DKI saat ini belajar dari mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Ahok, kata dia, selalu bersikap tegas terhadap pelanggaran hukum.
“Seharusnya wali kota itu punya perangkat yang namanya Satpol PP, Satpol PP-nya tidak pernah menertibkan, dia menertibkan kalau dibayar doang. Tertibkanlah, kalau nggak mau tegas seperti ini susah, kita belajar dengan Ahok, bagaimana Ahok itu tegas,” jelasnya.
Hasbiallah berharap warga di kolong Tol Angke segera dipindah ke rumah susun.
Kata dia, APBD DKI Jakarta cukup untuk memindahkan warga ke rumah susun.
“Bukan hanya membahayakan, semua-muanya, tidak ada perikemanusiaan, sama aja kita melecehkan warga kita sendiri, ABPD kita cukup kok,” tandasnya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"