KONTEKS.CO.ID – Perusahaan jasa desain, rekayasa dan konsultasi, Buro Happold angkat bicara terkait polemik pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) di Jakarta Utara.
Country Manager Buro Happold for Indonesia and South East Asia, Puspita Galih Resi menjelaskan pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) sesuai dengan standar FIFA.
Puspita Galih Resi menyatakan, mendesain Jakarta International Stadium (JIS) bekerja sama dengan Jakarta Konsultindo dan sudah menyesuaikan serta mengikuti ketentuan dari FIFA. Ini disampiakan Puspita di YouTube IDX Channe pada 2 Juli 2020.
“Kalau dari sisi desain, stadion ini berstandar FIFA karena kami menggunakan guideline dari FIFA serta kami gunakan standar dari ASEAN Football Federation, juga teknologi technical requirement kami sesuai dengan FIFA,” ungkap Puspita menukil YouTube IDX Channel, Senin 10 Juli 2023.
Puspita mengatakan kawasan JIS yang dikonsep dan dibangun itu sudah sesuai dengan standar FIFA dan standar internasional.
“Kalau hospitality, FIFA kan mensyaratkan untuk hospitality itu sebesar 35 ribu meter persegi di area wider stadion, kalau ada final hospitality itu diperlukan retail, hotel, parkir, karena orang perlu plaza taruh wartawan dan lainnya,” katanya.
“Jadi itu semua kami kerjakan, baik desain dan rencana semuanya dengan Jakarta Konsultindo,” imbuhnya.
Menurut Puspita, JIS adalah stadion sepak bola pertama di kawasan Asia Tenggara tak memiliki trek atletik.
“Kami terakhir desain Tottenham Hotspurs cuma 60 ribu kapasitas, stadion yang dipakai West Ham itu 70 ribu. Ini (JIS) sudah mencapai 80 ribu baik untuk Final World Cup, itu juga dengan monitor dan lainnya, itu semua standar FIFA dan pengembangan kawasan lainnya berstandar internasional,” ujarnya.
Klarifikasi Buro Happold
Dalam keterangan resmi terbarunya, Buro Happold menjelaskan kalau mereka justru tidak terlibat dalam mendesain JIS. Baik dari segi kontruksi, maupun mendesain stadion.
“Buro Happold tidak diminta untuk mendesain stadion JIS dan tidak pernah pula mendesain stadion ini. Lebih lanjut, perusahaan juga tidak terlibat dalam pekerjaan konstruksi apapun yang dilakukan kemudian,” tulis Buro Happold dikutip dari keterangan resmi, Senin 10 Juli 2023.
Disebutkan, pihak yang meminta Buro Happold untuk membuat panduan desain serta jasa konsultasi JIS yaitu Jakarta Konsultindo (Jakkon).
Permintaan tersebut dimulai pada bulan Desember 2018 hingga Maret 2019.
“Pihak Jakarta Konsultindo (Jakkon) meminta Buro Happold untuk membuat panduan desain (design guidelines) serta memberikan jasa konsultasi, mulai Desember 2018 hingga Maret 2019,” tulisnya.
Buro Happold mengungkapkan, ruang lingkup yang dilakukan oleh pihaknya dalam membuat panduan sesuai dengan permintaan Jakkon, yaitu persiapan pembuatan panduan desain (preparation of concept design guide). Lalu, membuat penilaian soal teknis dan komersial (technical and commercial assessment).
Selanjutnya, konsep rencana induk untuk area di sekitar stadion (concept masterplan for the surrounding area), serta peta jalan implementasi proyek (implementation roadmap).
“Selama masa pembuatan panduan itu, perusahaan memastikan agar desain seluruh aspek yang berkaitan dengan standar FIFA terpenuhi,” tulisnya.
Buro Happold menyebutkan, diminta untuk meninjau konsep desain dari pihak lainnya yang ditunjuk sendiri oleh Jakkon.
“Setelah rangkaian pekerjaan di atas selesai, Buro Happold diminta untuk meninjau konsep desain yang dipersiapkan oleh pihak lain, yang dalam hal ini adalah konsultan yang ditunjuk Jakkon,” lanjutnya.
Usai melakukan peninjauan terhadap aspek pembangunan JIS, Buro Happold menemukan beberapa aspek yang tidak memenuhi panduan desain dari pihaknya.
Lantaran itu, Buro Happold pun mengirimkan surat atas temuan tersebut. “Hasil tinjauan perusahaan mengidentifikasi beberapa aspek yang ternyata tidak sesuai dengan panduan konsep desain orisinal dari Buro Happold. Temuan ini telah disampaikan oleh Buro Happold dalam surat terpisah,” tulisnya.
“Merujuk pada perkembangan situasi, Buro Happold merasa perlu untuk memberikan penjelasan lebih detil di laman resmi perusahaan mengenai ruang lingkup pekerjaan dalam Proyek JIS guna menghindari kesalahan informasi dan persepsi,” ungkapnya.
“Tulisan yang telah diperbarui tersebut dimaksudkan agar publik memahami secara utuh dan tepat mengenai peran Buro Happold,” katanya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"