KONTEKS.CO.ID – Sekeluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan dua anaknya di Bekasi, Jawa Barat dilaporkan hilang sejak 24 Mei 2023 lalu.
Hingga kini atau sudah dua bulan sekeluarga di Bekasi, Jawa Barat itu belum diketahui keberadaannya.
Sekeluarga asal Kranggan, Jatisampurna, Bekasi yang hilang itu yakni pasangan suami istri Kowim Firdaus (35) dan Givitri Sabatani Rotinsulu (34) serta dua anaknya, Ghaisan Akwa Firdaus (7) dan Kaivan Abiya Firdaus (2).
Hilangnya 4 orang sekeluarga itu disebarkan melalui sebuah brosur yang beredar luas.
“MISSING! TERAKHIR TERLIHAT TANGGAL 24 MEI 2023 DI KRANGGAN – JATI SAMPURNA KEMUNGKINAN ADA DI WILAYAH TAPOS CIMANGGIS DEPOK. JIKA ADA YANG MELIIHAT MOHON UNTUK MENGHUBUNGI 0811-8177-686,” tulis keterangan brosur tersebut.
Brosur itu juga disebarkan akun Twitter dengan nama Ricky Kardjono.
“Tolong bantu sebarkan ya kawan-kawanku yang baik @Twitter do your magic,” tulis Ricky Kardjono dilihat Senin, 10 Juli 2023.
https://twitter.com/RickyKardjono/status/1677553029632122885?s=20
Kakak Givitri, Natalia Rotinsulu mengatakan pihaknya baru mengetahui adik dan keluarganya itu hilang tanpa jejak pada 25 Mei 2022.
“Kami baru tahu (adiknya sekeluarga hilang) setelah satu minggu mereka nggak ada. Jadi, saya baru tahu di tanggal 25 Mei, dikabarin sama ibu dari suami adik saya,” ungkapnya saat dihubungi wartawan.
Natalia mengatakan, pihaknya terakhir berkomunikasi dengan Givitri melalui video WhatsApp pada 12 Mei 2023.
Saat itu, kata Natalia, adiknya tak mengeluhkan persoalan apa pun.
“Saya video call-an sama mereka tanggal 12 Mei dan itu baik-baik saja, nggak ada apa-apa. Kalau ada apa-apa, biasanya cerita,” kata Natalia.
Kemudian, orang tua Kowim Firdaus menyampaikan kabar kepada Natalia jika anaknya telah menghilang, pada 25 Mei 2023.
Mendapat kabar itu, Natalia mencoba menghubungi keduanya namun tidak tersambung.
Natalia mengaku sempat mengirim pesan kepada adik iparnya melalui WhatsApp.
Namun, pesan yang disampaikan tak terkirim alias centang satu. Namun, beberapa hari kemudian baru pesan itu terkirim atau centang dua tetapi tak dibalas.
“Si suami ini cuma pernah kalau kita WhatsApp, centang satu. Tapi, tengah malem atau beberapa hari kemudian, centang dua. Kalau sekarang udah nggak (bisa dihubungi),” ungkap Natalia.
Orangtua Kowim kemudian menceritakan soal hilangnya sekeluarga itu ke salah satu anggota polsek di Jakarta Selatan.
Oleh kepolisian, orang tua Kowim diminta untuk membuat laporan di polsek kawasan Kranggan atau sekitarnya.
Di satu sisi, personel polsek Jakarta Selatan membantu mencarikan lokasi Kowin dan diketahui bahwa sekeluarga berada di Tapos, Depok.
Pihak keluarga Natalia dan pihak keluarga KF kemudian mencari keberadaan KF-GSR di Tapos.
“Malem itu (1 Juni 2023), saya ke Tapos dan area titik itu banyak kontrakan. Kami sudah ketemu tiga pengurus kontrakan, tapi nggak ada orang (penghuni) baru,” ujarnya.
Pencarian yang terus dilakukan juga tak kunjung mendapatkan hasil.
Menurut Natalia, pihaknya rencananya akan melaporkan secara resmi soal hilangnya sekeluarga itu ke polisi, pada Rabu 12 Juli 2023.
“Kalau saya pribadi baru bisa ke kantor polisi itu hari Rabu, mungkin saya akan ke Polsek Kranggan,” tandasnya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"