KONTEKS.CO.ID – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono kembali buka suara terkait polemik Jakarta International Stadium (JIS) di Jakarta Utara.
Kali ini, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebut kalimat yang tepat terkait renovasi Jakarta International Stadium (JIS) adalah ‘penyempurnaan’ bukan revitalisasi.
Menurut Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Jakarta International Stadium (JIS( sudah bagus.
“Sebenarnya kalimatnya jangan revitalisasi tapi penyempurnaan. JIS yang sudah bagus sudah baik, sarana dan prasarana di lingkungan sekitarnya kita perbaiki,” ujar Heru Budi Hartono di Jakarta Timur, Selasa 11 Juli 2023.
“JIS bagus kok. Kita lengkapi, ya memang kebutuhan masyarakat, kebutuhan untuk masuk menonton, kebutuhan masyarakat untuk akses keluar dan transportasi kita siapkan,” imbuh Heru.
Menurut Heru, sarana dan prasarana di luar JIS seperti jalan menuju tol hingga jembatan penyeberangan orang (JPO) sudah disempurnakan oleh Pemprov DKI.
“Yang penting JIS adalah stadion yang sudah baik, cukup bagus. Sarana dan prasarana Pemprov DKI perbaiki supaya bisa dipakai untuk segala event (acara),” tandas Heru.***
Sebelumnya, upaya pemerintah merenovasi JIS untuk venue Piala Dunia U-17 menuai polemik soal standar dari FIFA.
Buro Happold, perusahaan jasa desain, rekayasa dan konsultasi asal Inggris pun terseret dalam polemik tersebut.
Buro Happold terseret setelah sempat mencopot portofolio proyek JIS di laman situs resmi pada Jumat 7 Juli 2023.
Namun, informasi soal JIS sudah muncul kembali di situs resmi Buro Happold pada Minggu, 9 Juli 2023.
Keterangan Resmi Buri Happold
Dalam keterangan resminya, Buro Happold menjelaskan kalau mereka justru tidak terlibat dalam mendesain JIS. Baik dari segi kontruksi, maupun mendesain stadion.
“Buro Happold tidak diminta untuk mendesain stadion JIS dan tidak pernah pula mendesain stadion ini. Lebih lanjut, perusahaan juga tidak terlibat dalam pekerjaan konstruksi apapun yang dilakukan kemudian,” tulis Buro Happold dikutip dari keterangan resmi, Senin 10 Juli 2023.
Disebutkan, pihak yang meminta Buro Happold untuk membuat panduan desain serta jasa konsultasi JIS yaitu Jakarta Konsultindo (Jakkon).
Permintaan tersebut dimulai pada bulan Desember 2018 hingga Maret 2019.
“Pihak Jakarta Konsultindo (Jakkon) meminta Buro Happold untuk membuat panduan desain (design guidelines) serta memberikan jasa konsultasi, mulai Desember 2018 hingga Maret 2019,” tulisnya.
Buro Happold mengungkapkan, ruang lingkup yang dilakukan oleh pihaknya dalam membuat panduan sesuai dengan permintaan Jakkon, yaitu persiapan pembuatan panduan desain (preparation of concept design guide). Lalu, membuat penilaian soal teknis dan komersial (technical and commercial assessment).
Selanjutnya, konsep rencana induk untuk area di sekitar stadion (concept masterplan for the surrounding area), serta peta jalan implementasi proyek (implementation roadmap).
“Selama masa pembuatan panduan itu, perusahaan memastikan agar desain seluruh aspek yang berkaitan dengan standar FIFA terpenuhi,” tulisnya.
Buro Happold menyebutkan, diminta untuk meninjau konsep desain dari pihak lainnya yang ditunjuk sendiri oleh Jakkon.
“Setelah rangkaian pekerjaan di atas selesai, Buro Happold diminta untuk meninjau konsep desain yang dipersiapkan oleh pihak lain, yang dalam hal ini adalah konsultan yang ditunjuk Jakkon,” lanjutnya.
Usai melakukan peninjauan terhadap aspek pembangunan JIS, Buro Happold menemukan beberapa aspek yang tidak memenuhi panduan desain dari pihaknya.
Lantaran itu, Buro Happold pun mengirimkan surat atas temuan tersebut.
“Hasil tinjauan perusahaan mengidentifikasi beberapa aspek yang ternyata tidak sesuai dengan panduan konsep desain orisinal dari Buro Happold. Temuan ini telah disampaikan oleh Buro Happold dalam surat terpisah,” tulisnya.
“Merujuk pada perkembangan situasi, Buro Happold merasa perlu untuk memberikan penjelasan lebih detil di laman resmi perusahaan mengenai ruang lingkup pekerjaan dalam Proyek JIS guna menghindari kesalahan informasi dan persepsi,” ungkapnya.
“Tulisan yang telah diperbarui tersebut dimaksudkan agar publik memahami secara utuh dan tepat mengenai peran Buro Happold,” katanya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"