KONTEKS.CO.ID – Pihak kepolisian langsung bergerak melakukan pengamanan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) imbas kenaikan BBM yang baru saja diumumkan pemerintah.
Polda Metro Jaya memperketat pengamanan di SPBU-SPBU di kawasan Jakarta dan sekitarnya.
“Kami sudah menempatkan personel untuk memantau agar kondusif, tak ada penimbunan, dan sebagainya,” ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan pada wartawan, Sabtu (3/9).
Kata Zulpan, pengamanan di SPBU-SPBU yang ada di wilayah hukum Polda Metro Jaya itu dilakukan guna mengantisipasi hal tak diinginkan saat harga BBM naik.
Pengamanan juga dilakukan guna mengantisipasi potensi terjadinya antrean hingga potensi terjadinya penimbunan BBM.
Namun demikian, Zulpan tak merinci SPBU mana saja yang dilakukan pengamanan dan pengawasan oleh personel kepolisian.
Kata dia, pengamanan dan pengawasan didukung jajaran TNI dan instansi terkait. Demikian pula dengan teknis pengamanan yang tak dirinci.
Zulpan hanya memastikan kawasan SPBU di Jakarta bakal tetap aman dan kondusif.
“Ada 613 SPBU yang ada di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Kita pastikan semua aman,” tandasnya.
Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif merinci harga BBM yang naik. Pertalite dari Rp7.650 per liter jadi Rp10.000 ribu per liter.
Solar subsidi dari Rp5.150 per liter jadi Rp6.800 per liter dan Pertamax non subsidi dari Rp12.500 per liter jadi Rp14.500 per liter.
Adapun harga baru ini diberlakukan pukul 14.30 hari ini atau satu jam sejak saat diumumkan penyesuaian harga.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan angka subsidi dari Rp 502 triliun akan naik jadi Rp 653 triliun jika harga rata-rata minyak dunia US$ 99.
Sedangkan jika harga ICP US$ 85 sampai Desember, kenaikan subsidi jadi Rp 640 triliun.
“Ini kenaikan Rp 137 triliun atau Rp 151 triliun tergantung harga ICP,” kata Sri Mulyani.
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"