Festival Tawuran Manggarai untuk Destinasi Wisata
KONTEKS.CO.ID – Plt Wakil Walikota Jakarta Selatan, Ali Murtado memberikan klarifikasi terkait dengan program Festival Tawuran Manggarai yang akan digelar untuk menekan kejadian tawuran di wilayah itu.
Menurutnya, festival ini akan membuat Manggarai sebagai destinasi wisata dengan gelaran seni budaya dan pameran UMKM.
“Konsep destinasi wisata. Secara rincinya, membuka ruang untuk kreatifitas seni dan budaya dan pariwisata dan peningkatan peluang usaha,” ujar Ali Murtado kepada konteks.co.id, Rabu malam, 13 Oktober 2022.
Gelaran budaya akan dimulai dengan semacam prosesi saling mengirim makanan, kemudian dilengkapi dengan atraksi palang pintu.
“Saling lempar itu bisa diartikan saling mengantarkan makanan. Tanda hormat, menghantarkan makanan. Ada atraksi palang pintu,” katanya.
Menurut Murtado, aksi saling lempar akan diganti dengan menggunakan tepung warna-warni. Ini seperti festivalawal musim semi yang dirayakan di India, Nepal, dan Bangladesh. Dia mengubah konsep yang semula menggunakan tomat dan roti atau makanan.
“Tapi kalau lempar melempar pakai tomat dan roti kan sayang dibuang-buang. Saling lempar bisa pakai tepung berwarna saja nanti itu,” katanya.
Selain gelaran seni dan budaya, tentunya akan ada pameran UMKM yang akan membuka peluang usaha bagi masyarakat. Peningkatan ada peluang usaha diharapkan dapat meningkatkan perekonomian. Karena tingkat pengangguran saat ini jadi salah satu faktor terjadinya tawuran.
“Akan ada peluang usaha, ada tenda umkm, untuk berjualan, anak muda bisa memperlihatkan kreatifitas mereka. Ini bisa membentuk jiwa entrepreneur bagi anak muda di Manggarai,” ujarnya.
“Jadi festival ini diharapkan dapat mengurangi tawuran. Diniatin dengan niat yang kuat. Harus niat untuk berdamai. Ini kan sesuai fakta yang tawuran kelompoknya itu-itu saja,” katanya lagi.
Karena itu, Murtado berharap Festival Tawuran Manggarai dapat membuat ruang kreatifitas anak muda yang kemudian membuka peluang bekerja. Festival ini akan menjadi ruang interaksi warga yang akan memperkuat hubungan baik kelompok-kelompok yang kerap berseteru.
Namun kata Murtado, sebelum Festival Tawuran Manggarai digelar, Pemerintah Kota Jakarta Selatan bersama pihak-pihak terkait seperti Polri, akan lebih dulu melakukan Focus Group Discussion atau FDG. Ini untuk menggali informasi yang ada di lapangan. Secara mendetail akan diketahui apa yang dibutuhkan oleh masyarakat di Manggarai.
“Kita mau FDG, biar dipetain dan prioritas mana yang harus didahulukan. Diharapkan Festival Manggarai ini akan menarik perhatian masyarakat umum dan menjadi destinasi wisata baru,” katanya.
Ditambahkan Murtado, Festival Tawuran Manggarai diharapkan dapat dilaksanakan dalam waktu dekat ini. Melihat intensitas kejadian tawuran yang kerap terjadi, maka agenda ini akan dilaksanakan dengan segera.
“Rencana segara mungkin, mau mainkan ini di awal tahun, tapi melihat pekerkembangan rasanya harus disegerakan. Saya akan membuat konsep ini tidak hanya di Tebet atau Manggarai saja. Tapi ini diharapkan jadi percontohan menangani tawuran. Saya mau dengar suara bawah,” katanya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"