KONTEKS.CO.ID – Kualitas udara di Jakarta masih tidak sehat bagi kelompok sensitif, pada Senin 18 September 2023 sore.
Menukil Situs IQAir, DKI Jakarta menempati urutan keempat kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.
Situs IQAir menulis, indeks kualitas udara Jakarta berada pada angka 155, pada Senin 18 September 2023 pukul 15.50 WIB.
“Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 12,6 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO,” tulis situs IQAir.
Angka kualitas udara di Jakarta didapat dari 29 kontributor, termasuk dari PurpleAir, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), AirNow, serta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Sementara, cuaca di Jakarta berkabut dengan suhu 33 derajat celcius dan kelembapan 52 persen.
Kemudian kecepatan angin 20,4 kilometer per jam.
Peringkat pertama kota dengan kualitas udara terburuk adalah Milan, Italia dengan indeks kualitas di angka 157.
Peringkat kedua, Kuching di Malaysia dengan indeks kualitas udara di angka 156.
IQAir merekomendasikan agar warga mengenakan masker saat berada di luar ruangan, menyalakan penyaring udara, menutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor dan menghindari aktivitas di luar ruangan.
Kategori Kualitas Udara
Kualitas udara terbagi dalam beberapa kelompok kategori berdasarkan rentang konsentrasi PM 2.5.
Kategori baik adalah yang tidak memberikan efek buruk pada kesehatan manusia atau hewan.
Kategori sedang menunjukkan kualitas udara yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia atau hewan tetapi memengaruhi tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 51-100.
Selanjutnya, sangat tidak sehat (PM2.5 antara 200-299) dapat merugikan kesehatan pada sejumlah populasi yang terpapar.
Terakhir berbahaya (PM2.5 antara 300-500), mengindikasikan bahwa kualitas udara dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi secara umum.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"