KONTEKS.CO.ID – Front Persaudaraan Islam (FPII), Persaudaraan Alumni 212 dan sejumlah organisasi masyarakat menggelar aksi unjuk rasa di Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu 20 September 2023. Mereka menggelar Aksi 209 Bela Rempang.
Dari pantauan, massa aksi mulai berdatangan ke kawasan Patung Kuda dengan menggunakan satu mobil komando.
Aksi ini dibuka dengan pembacaan ayat suci Alquran. Massa menggaungkan solawat dan sambil mengibarkan bendera ormas mereka masing-masing.
Menurut Tim Hukum FPI Aziz Yanuar, massa ini datang dari sejumlah daerah. Mulai dari Jawa Barat hingga Madura. Aksi ini untuk menyikapi konflik lahan di Rempang, Batam.
Aksi ini digelar untuk mendesak pemerintah mengembalikan hak rakyat dan mendesak agar rakyat diperlakukan dengan manusiawi.
“Lalu bebaskan rakyat yang menuntut hak lantaran dijamin oleh konstitusi dan undang-undang,” ujarnya.
Konflik agraria di Pulau Rempang bermula ketika BP Batam berencana merelokasi seluruh penduduk pulau tersebut yang berjumlah sekitar 7.500 jiwa.
Penggusuran dilakukan untuk mendukung pengembangan Rempang Eco City yang ternyata ditentang warga pulau. Mereka adalah warga asli yang terdiri dari Suku Melayu, Suku Orang Laut dan Suku Orang Darat. Mereka telah ada sejak 1834 dan menempati 16 kampung tua di Pulau Rempang.
Pada tahap pertama, relokasi dilakukan terhadap warga di 4 dari 16 kampung Pulau Rempang. Telah disiapkan 450 hektar di Pulau Galang untuk relokasi warga untuk membangun 2.700 rumah tipe 45. Setiap rumah nantinya berdiri di atas lahan seluas 500 meter.
Pemerintah juga memberikan uang tunggu pembangunan rumah sebesar Rp1,2 juta dan uang sewa Rp1,2 juta hingga rumah selesai dibangun.
Pembangunan rumah relokasi untuk warga untuk tahap pertama ini ditargetkan bisa rampung dalam kurun waktu 6 hingga 7 bulan. Dan secara keseluruhan proses relokasi memakan waktu 2 tahun.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"