KONTEKS.CO.ID – Sebanyak 17 kelurahan di DKI Jakarta mengalami krisis air bersih akibat penghentian Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Hutan Kota saat kemarau panjang.
Menurut Direktur Utama PAM JAYA Arief Nasrudin, kualitas air baku di IPA Hutan Kota, Jakarta Barat mengalami penurunan.
Kondisi ini, kata Arief, mengakibatkan air hasil olahan tidak memenuhi standar Permenkes No 492/2010.
Kata Arief, hal itu menimbulkan gangguan layanan air bersih di area yang tersuplai dari IPA Hutan Kota.
Gangguan penurunan suplai air yang terjadi sejak 8 September 2023. Penyebab utamanya, dampak dari kemarau panjang yang melanda kota Jakarta.
PAM Jaya pun terpaksa menghentikan suplai air bersih dari IPA Hutan Kota sebanyak 450Lps/detik.
Dampaknya, daerah yang sebelumnya mendapatkan suplai air bersih dari IPA Hutan Kota menjadi terhenti.
“Saya ingin meminta maaf kepada masyarakat Jakarta yang saat ini mengalami krisis air dampak dari diberhentikannya IPA Hutan Kota,” ujar Arief dalam keterangan tertulis, Jumat 22 September 2023.
“Saya berharap semoga dapat segera turun hujan dengan harapan air dari daratan dapat mendorong air laut, sehingga TDS air baku di IPA Hutan Kota menjadi rendah dan IPA tersebut dapat beroperasi kembali,” imbuh Arief.
Kemarau Panjang
Wilayah Hutan Kota, lanjut Arief, merupakan titik terjauh dari pompa PAM Jaya lantaran letaknya mendekati laut.
Kemarau panjang menyebabkan intrusi air laut ke air sungai hingga mengakibatkan total TDS (Total Disolve Solid) yang menjadi kualitas air tidak sesuai dengan Permenkes.
Berdasarkan standar Permenkes, TDS air harus di bawah angka 200. Sementara saat ini TDS air baku yang ada di IPA Hutan Kota mencapai 2000.
“Sedangkan teknologi pada IPA Hutan Kota memang tidak diperuntukkan desalinasi dan ini yang menyebabkan PAM JAYA harus menyetop IPA Hutan Kota yang suplainya sebanyak 450Lps/detik,” jelasnya.
Arief menambahkan, PAM Jaya akan melakukan realokasi pada sejumlah titik distribusi dan mengatur lalu lintasnya menuju Jakarta Utara dan Jakarta Barat.
Selain itu, PAM Jaya juga akan memaksimalkan pelayanan air tangki gratis sebagai bentuk bantuan untuk masyarakat yang mengalami kekurangan air.
Kemudian, PAM Jaya melakukan re-investment. Yakni pemasangan membrane baru untuk memproses air baku yang memiliki TDS tinggi atau mampu mengurai air laut. Namun demikian, upaya tersebut membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
17 Wilayah Krisis Air Bersih
Sekadar informasi, wilayah yang terdampak krisis air bersih di Jakarta meliputi, Penjaringan, Pejagalan, Pluit, Kapuk, Kalideres.
Lalu, Rawa Buaya, Pegadungan, Cengkareng Barat, Cengkareng Timur dan Semanan.
Kemudian, Duri Kosambi, Wijaya Kusuma, Jelambar Baru, Kapuk Muara, dan Tegal Alur. Selanjutnya, Kamal, Kamal Muara dan sekitarnya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"