KONTEKS.CO.ID – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menerima pengaduan adanya seorang lurah yang menjadikan petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) sebagai staf pribadi.
Namun, Heru Budi Hartono enggan menyebut secara gamblang siapa lurah yang dimaksud. kata dia, yang mengadu adalah petugas tersebut.
“Saya enggak ingin menyebutkan lurahnya. Yang ngadu ini PPSU-nya. Saya panggil lurah ke kantor,” ujar Heru Budi Hartono, saat memberikan arahan kepada lurah dan camat se-DKI Jakarta di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Selasa 18 Oktober 2022.
Tak hanya jadi staf, sang lurah juga menjadikan petugas PPSU mengurus rumahnya.
“Jadi lurahnya itu, bayangin, jadi yang ngurusin di rumahnya dua, jadi sopirnya satu, ya kurang dong,” kata Heru.
Heru menegaskan, petugas PPSU tak bisa dijadikan staf pribadi lantaran terikat kontrak dengan pemintah.
Heru kemudian menginstruksikan asisten pemerintah Setda DKI mengecek laporan tersebut.
“Jumlah PPSU-nya ada berapa? Ini lurah mana? Tanjung Duren Selatan, 65 orang. Ya, 65 diambil 5 juga enggak tahu itu Pak Aspem. Tapi itu tidak bisa. Untuk pelayanan nggak bisa. Kan kontraknya untuk PPSU. Kira-kira seperti itu,” tegasnya.
Heru yakin, masih ada petugas PPSU lainnya yang berkerja tidak sesuai dengan tugasnya.
Untuk itu, mantan Wali Kota Jakarta Utara itu akan berkeliling ke kantor lurah untuk melakukan pengecekan.
“Saya yakin masih ada. Tolong ya besok. Saya orang Jawa nih. Kalau saya ngomong, besok saya akan keliling kelurahan, nggak dadakan juga. Mungkin kalau nanti Pak Aspem sekali-kali nggak sibuk. Ngecek sekalian silaturahmi menanyakan hal itu,” ujarnya.
Heru memperingatkan lurah agar tak menjadikan petugas PPSU sebagai staf pribadi yang mengerjakan tugas di luar tupoksi.
“Mudah-mudahan bu lurah, pak lurah ada. PPSU jangan jadi staf. Mohon maaf, jangan jadi driver, suka bawain koran, nanti kan saya keliling kelurahan termasuk sowan ke Kelurahan Duren Sawit,” kata dia.
“Pastikan ada. Tidak bekerja dari rumah. PPSU kan itu dari 2016 ya. Jeleknya kalau saya jadi Pj gini. Saya tahu. Tapi bagusnya kan bapak-bapak tahu saya ASN, saya enggak mungkin nyakitin hati bapak-bapak,” tandasnya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"