KONTEKS.CO.ID – Sebanyak 71 kasus gagal ginjal akut misterius ditemukan di DKI Jakarta. 40 di antaranya meninggal dunia berdasarkan data Rabu, 19 Oktober 2022.
Meski terus bertambah, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia meminta masyarakat tidak panik.
Dwi menekankan agar para orang tua waspada terhadap kasus gangguan ginjal akut atipikal yang biasanya menyerang anak-anak itu.
“Terkait dengan situasi saat ini, kepada masyarakat kita ingatkan agar mereka waspada tapi jangan sampai menjadi panik,” kata Dwi dalam konferensi pers secara virtual dikutip, Jumat 21 Oktober 2022.
Saat ini, kata Dwi, terus upayakan seluruh keluarga termasuk anak-anak sehat untuk mencegah penyakit terutama gangguan ginjal akut atipikal.
“Jangan sampai kemudian misalnya mengkonsumsi makanan yang tidak sehat, sehingga meningkatkan risiko mengalami sakit infeksi sehingga membutuhkan pengobatan,” ujarnya.
“Yang penting kita berusaha menjaga kesehatan untuk keluarga dan anak kita, cuci tangan sebelum makan dan pastikan makanan yang dikonsumsi sehat dan dimasak sempurna, serta kurangi jajan terlebih jika diragukan kebersihannya,” imbuhnya.
Jika anak mengalami gejala demam segera kompres hangat dan memastikan cairan dalam tubuh cukup. Jika dibutuhkan obat penurun panas pilih kemasan tablet atau puyer dan menghindari kemasan sirop sementara waktu.
“Orang tua juga perlu segera memeriksakan diri, keluarganya atau memeriksakan anaknya kalau mengalami sakit dan melakukan kontrol ulang dua sampai tiga hari setelah sakit kalau misal belum ada perbaikan,” kata dia.
71 kasus gangguan ginjal akut misterius di DKI Jakarta, 60 kasus atau 85 persen dialami balita. 11 kasus lainnya atau 15 persen di usia 5-18 tahun.
Sebanyak 40 pasien meninggal dunia akibat gagal ginjal akut misterius. Sementara dari 71 kasus 35 di antaranya berdomisili di Jakarta, sisanya wilayah penyangga.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"