KONTEKS.CO.ID – KPU DKI Jakarta melakukan sosialisasi dan simulasi pemungutan suarat suara dan penghitungan suara Pemulu 2024.
Anggota KPU DKI Jakarta, Dody Wijaya, menjelaskan, sosialisasi dan simulasi ini untuk mencegah terjadinya surat suara tidak sah.
“Ini nanti menjadi video simulasi bagi bimtek KPPS karena kita perlu bimtek KPPS yang terstandarisasi untuk 30.766 TPS kali 7 orang untuk lebih kurang 215.000 orang, maka bimteknya harus standarisasi,” ujar Dody di Kantor KPU Jakarta Timur, Senin, 18 Desember 2023.
Dia mengatakan, pada Pemilu 2019 lalu, banyak surat suara tidak sah, diantaranya 800 ribu surat suara DPD, 540 ribu surat suara DPR dan DPRD.
“Itu jumlah invalid voters yang besar,” jelas Dody.
Dia menerangkan, pada Pemilu 2024 ini, KPU DKI akan menggunakan sistem informasi rekapitulasi (Sirekap) untuk melakukan penghitungan suara.
Kata Doddy, pada Pemilu 2024 ini petugas KPPS setelah melakukan penghitungan suara di TPS, hasilnya akan dikirimkan ke Sirekap Mobile.
KPU DKI, kat Dody, akan memastikan surat suara itu tetap aman.
“Begitu difoto, datanya sudah benar, dikirim,” jelas Dody.
Ketika dikirim hasilnya akan langsung masuk ke infopemilu.kpu.go.id dan server internal atau Sirekap. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"