KONTEKS.CO.ID – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono merespons soal aksi tawuran pelajar yang marak terjadi dalam beberapa waktu belakangan ini.
Heru Budi Hartono mengimbau para orang tua untuk turut andil dalam mengawasi putra-putrinya usai pulang sekolah.
Menurut Heru Budi Hartono, hal itu dapat meredam terjadinya aksi tawuran antar pelajar di Jakarta.
“Orang tua berkewajiban untuk bisa mengawasi putra-putrinya selepas dari waktu sekolah,” kata Heru, di Kantor Camat, Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Rabu, 7 Februari 2024.
Mantan Wali Kota Jakarta Utara itu juga meminta kepada seluruh tokoh masyarakat untuk mengambil peran dalam menjaga keamanan di wilayah masing-masing.
“Saya minta kepada semua tokoh masyarakat untuk bisa menjaga stabilitas keamanan di masing-masing wilayah,” ucap Heru.
Lebih lanjut, Heru menegaskan, pihaknya tetap konsisten dan tak segan-segan untuk mencabut KJP. Bila memang ada pelajar yang terbukti ikut terlibat dalam aksi tawuran di Jakarta.
“Pertama kalau itu melanggar aturan, polda akan tertibkan. Kalau itu siswa, kalau itu dia ada kjp, kita konsisten untuk mencabut,” tegas Heru.
Sebelumnya terberitakan, Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta akan mencabut Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus bagi pelajar yang terbukti terlibat tawuran di Pasar Rebo, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.
Disdik DKI juga memastikan, kini Kepolisian sedang memproses tawuran yang melibatkan pelajar tersebut.
“Oh itu otomatis (cabut) kalau penerima KJP, kita telusuri pelaku siapa saja. Dan kami koordinasi dengan pihak Kepolisian dengan kewilayah juga,” ungkap Kadisdik DKI Purosusilo terkonfirmasi Rabu 31 Januari 2024.
Purosusilo juga menyampaikan, pihaknya tengah memastikan asal dari para pelajar yang ikut tawuran. Termasuk alamat rumah dah sekolahnya.
Penelusuran berkoordinasi dengan pihak kepolisian guna mengetahui kebenaran identitas dari para pelaku.
“Sejauh ini masih kami telusuri untuk mengetahui (pelajar mana). Si A, si B dan si C,” jelasnya
“Nanti kemudian kita dalami benar tidak muridnya. Kan namanya kabar (dia pelajar) itu harus tercari kebenarannya,” sambung Purosusilo.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"